Ada sekitar 320 sekolah di Kota Samarinda, telah mengajukan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tahun ajaran baru 2021.


Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan dalam Surat Keputusan Bersama ( SKB) empat menteri yaitu Mendikbud, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Agama (Menag) disebutkan arahan untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di antaranya terkait dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk para guru dan tenaga pendidik.

"Untuk saat ini hanya terdapat 72 sekolah yang terdata penerima vaksinasi bagi tenaga pendidiknya, termasuk 14 sekolah yang telah melaksanakan PTM," kata Asli Nuryadin usai Serah Terima Pekerjaan Program 100 Hari Kerja Dinas Pendidikan Kota Samarinda Tahun 2021 di SDN 008 Jl Bung Tomo, Samarinda Seberang, kepada Wakil Walikota Samarinda, Rabu.

Ia menjelaskan pelaksanaan vaksinasi tenaga pendidik dari 72 sekolah tersebut baru mencapai 30-40 persen karena keterbatasan kuota vaksin.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan beberapa puskesmas dan pusat kesehatan terdekat.

"Kita berani melaksanakan PTM karena memang hakekat pendidikan itu proses pembinaan karakter. Terlepas dari frekuensi pertemuan. Namun karena pandemi, kita akan batasi jumlah anak-anak per-rombongan," jelas Asli.

Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi mengatakan Pemerintah Kota Samarinda telah memberikan perhatian terhadap sekolah yang bersih, sehat dan sekolah yang memberikan kenyamanan bukan hanya untuk guru namun juga untuk peserta didik.

"Alhamdulillah sejauh ini dari 14 sekolah yang dilakukan percobaan pembelajaran tatap muka (PTM) semuanya berjalan dengan baik,"tutur Rusmadi.

Ia menambahkan kekawatiran banyak orang terhadap pandemi COVID-19 juga tidak terjadi khususnya di wilayah Kota Samarinda dengan bukti tidak satupun terdapat guru atau pelajar yang terkonfirmasi positif virus corona.

" Untuk pembelajaran tatap muka kita harapkan dipilih sekolah yang disiplin. Selain juga ada pertimbangan khusus yaitu sekolah yang tidak terakses jaringan internet," tambahnya.

Selain itu, Rusmadi mengingatkan kepada para Kepala sekolah dan guru untuk lebih selektif, bukan hanya sekedar sekolah bersih dan mengadakan tempat cuci tangan begitu saja, tapi juga soal kesehatan guru dan kesiapan orang tua.

 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021