Sebanyak 40 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kalimantan Timur (Kaltim) mengikuti workshop untuk bisa menembus pasar ekspor.


"Sebanyak 40 UMKM yang mengikuti workshop mulai hari ini hingga 28 Mei tersebut sekaligus diseleksi dan diverifikasi oleh tim," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim Tutuk SH Cahyono di Samarinda, Selasa.

Seleksi dan verifikasi dilakukan untuk menjaring sebanyak 30 UMKM. Kemudahan 30 UMKM ini akan mendapatkan fasilitas pendampingan sampai dengan akhir tahun 2021 untuk mendapat pembinaan menuju pasar global atau pasar ekspor.

Workshop sekaligus verifikasi ini merupakan rangkaian dari Program Export Coaching Progam (ECP) - Akademi Ekspor Kaltim (AEK) 2021. Giat ini digelar di Hotel Mercure, Samarinda.

"ECP ini merupakan program lanjutan dari kelas "Bagaimana Memulai Ekspor" dan 'Prosedur Ekspor" yang bekerja sama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kementerian Perdagangan RI," kata Tutuk.

ECP, lanjutnya, memiliki tujuan untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi UMKM di Kaltim agar mampu menjadi UMKM Go-Export.

Kegiatan ini juga merupakan bukti dari solidnya sinergi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, pemerintah daerah dan pusat, dalam hal ini melalui PPEI untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan melalui penguatan UMKM.

"UMKM terus mendapat pembinaan agar mampu melakukan ekspor secara berkelanjutan. Harapannya tentu untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif, mempercepat pemulihan ekonomi dan mengurangi defisit transaksi berjalan," tutur Tutuk.

Selain itu, lanjutnya, dengan makin banyak UMKM yang melakukan ekspor, maka dapat mendukung program Pemprov Kaltim untuk menciptakan 100 eksportir dari UMKM sampai 2023.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021