Tim Karantina Pertanian bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Kalimantan Timur melepas kembali ke alam 380 ekor burung liar ke hutan.
 

“Ada satu kawasan hutan di Penajam Paser Utara yang anggap cocok untuk melepas burung-burung itu,” kata Kepala Karantina Pertanian Balikpapan Ridwan Aladyrus, di Balikpapan, Minggu.

Sebanyak 360 ekor burung tersebut adalah cucok ijo, tledekan, kolibri, murai batu, kapas tembak, dan kacer. Burung-burung itu semua adalah burung-burung yang tidak lolos Karantina Pertanian Surabaya terutama karena tidak memiliki sertifikat kesehatan hewan.

Burung-burung tersebut juga dikenal sebagai burung-burung pekicau dan banyak dipelihara untuk didengarkan suaranya. Diantara para penggemar bahkan kerap kali digelar lomba memilih burung mana yang dianggap berkicau paling baik. 

Saat dibawa ke tepi hutan, burung-burung tersebut masih dalam keranjang plastik saat mereka disita dari orang yang berusaha menyelundupkannya ke Surabaya.

“Burung-burung ini kami kembalikan ke alam agar tidak menambah jumlah angka kematian satwa liar akibat stress sebab dikurung di kandang yang sempit,” kata Alaydrus.

Pelepasan burung tidak lolos karantina di Penajam Paser Utara pekan lalu oleh Balai Karantina Balikpapan dan Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSD) Kaltim. (balai karantina balikpapan)

Ia juga sangat berterima kasih atas respon positif dan cepat dari tim BKSDA Kaltim yang memberi informasi dimana sebaiknya burung-burung tersebut dilepaskan.

 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021