Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Industri rumah tangga di Kabupaten Berau terus mendapatkan binaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat seperti bantuan peralatan selama kurun tahun 2012.

Kepala Bidang Usaha Dinas Kelautan dan Perikan Kabupaten Berau, M Sanusi, Selasa, mengatakan, pembinaan industri rumahan itu dilakukan melalui program binaan bida usaha melalui bantuan tujuh mesin untuk pembinaan dan pengembangan usaha masyarakat.

Jenis barang produksi yang disalurkan tersebut yakni, mesin penggilingan terasi untuk Kampung Karangan, Biatan Lempake serta bantuan 10 mesin genset.

"Genset sangat diperlukan untuk warga di sana karena listrik hanya dapat bekerja pada malam hari sementara pada umumnya mereka beraktivitas pasa siang hari sehingga memerlukan tenaga listrik. Bantuan genset itu memangg sangat bermanfaat bagi warga khususnya yang berkeja di sektor industri rumah tangga," kata Sanusi.

Dinas Kelautan dan Perikanan juga kata dia menyiapkan alat pengemasan sebagai sarana pelatihan kepada masyarakat yang menjalankan industri rumah tangga seperti pembuatan amplang, abon, terasi.

"Dengan pelatihan pengemasan yang baik maka produksi mereka akan terlihat lebih bagus dan nilai jual lebih tinggi," katanya.

Kemudian ada mesin presto, mesin suritec untuk pemisahan daging dan tulang, mesin untuk membuat ikan asap, plastik PE rool.

"Sasaran pembinaan adalah warga Talisayan, yang memproduksi ikan asin, aplang, kerupuk dan warga kampung batumbuk yang membuat terasi, ikan kering di pulau derawan, warga Maratua serta Balikukup," katanya.

Meski demikian, untuk wilayah ibu kota Tanjung Redeb juga sudah ada yang mendapatkan pembinaan, yakni usaha amplang ibu Raudiah dan usaha abon ikan, kerupuk ibu Aspiah di Jalan Milono.

Sekitar tahun 2011 lalu pengusaha wanita ini mendapatkan bantuan alat pengaduk tepung tapioka untuk membuat kerupuk dan amplang, namun di tahun 2012 ini sempat akan diberikan bantuan mesin pemisah tulang dan daging.

"Namun ada kendala, pihak ketiga yang memenangkan tender pengadaan barang tersebut terlambat mendatangkan mesin tersebut, di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh SKPD," kata Sanusi.

Namun diupayakan untuk tahun 2013, mesin tersebut dapat di adakan oleh DKP untuk pembinaan "home industry" amplang, kerupuk dan abon. 

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012