PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan 33 desa terpencil di Kalimantan Timur (Kaltim) mendapatkan listrik dari PLN sebelum perayaan tahun baru 2022.
Menurut Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN Wiluyo Kusdwiharto, proyek listrik untuk desa terpencil itu meliputi 8 desa di Kabupaten Berau, 4 desa di Kutai Timur, 10 kampung di Kutai Barat, 1 kampung di Mahakam Ulu, dan 10 desa di Paser.
“Mencakup 5.400 pelanggan baru,” kata Kusdwiharto, Senin.
Sampai dengan bulan April 2021, dari 33 desa tersebut, sudah 10 desa yang sukses dialiri listrik. Dari 10 desa itu, ada 1.924 pelanggan baru.
Kusdwiharto juga mengungkapkan, untuk ke-10 desa tersebut PLN berinvestasi sebesar Rp61 miliar atau Rp31 juta per pelanggan.
“Dua puluh tiga desa lainnya masih dalam pengerjaan,” lanjut Kusdwiharto.
Jarak yang jauh dan keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan utama PLN dalam menarik jaringanya ke kampung sasaran. Atau pun juga karena setiap kampung terisolasi oleh kontur alam dan jarak seperti di Mahakam Ulu, maka sistem kelistrikannya juga terbatas sehingga belum bisa menjangkau pelanggan di luar kampung tersebut.
Biaya pemasangan jaringan juga menjadi berkali lipat dari biaya pemasangan di kampung yang sudah tersedia infrastrukturnya.
“Tapi itulah tantangannya. Kami akan terus berupaya mewujudkan listrik yang berkeadilan hingga ke seluruh pelosok Indonesia,” ujar Wiluyo Kusdwiharto.
Upaya percepatan penyelesaian program listrik desa ini untuk meningkatkan laju rasio desa berlistrik yang ditargetkan mencapai 100 persen pada tahun 2024 mendatang.
Sebelumnya, pada April lalu, PLN sudah melistriki 19 desa di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Desa-desa tersebut selain berada di perbatasan negara, juga terpencil.COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021