Pemerintah Kabupaten Kutai Kartengara, Kalimantan Timur melakukan pendataan ulang kepada para pekerja asing yang bekerja di sejumlah perusahaan di wilayah setempat, menyusul adanya laporan Warga India yang diduga terkonfirmasi positif COVID-19 di perairan Muara Berau, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara.
Sekkab Kukar, Sunggono, Selasa mengatakan, pendataan ulang tersebut dimaksudkan untuk lebih mudah dalam pemantauan. Sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan, bisa dilakukan pencegahan sedini mungkin.
"Kami meminta Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kukar untuk mendata jumlah pekerja asing yang ada di wilayah Kutai Kartanegara," kata Sunggono dihubungi dari Samarinda.
Setelah data para pekerja tersebut diketahui maka untuk selanjutnya pihaknya akan melakukan koordinasi dengan para pekerja asing tersebut dan penanggung jawab perusahaan melalui video conference.
"Kami ingin memastikan aktivitas tenaga kerja asing, bahwa memang tidak terganggu adanya kemungkinan penularan COVID-19," jelasnya.
Sunggono mengatakan sejauh ini pihaknya belum mengetahui dengan pasti berapa banyak jumlah WNA yang sudah dinyatakan positif COVID-19.
"Kami telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim untuk mengetahui pasti, apakah warga dari India tersebut terpapar COVID-19 atau virus varian baru B117," kata Sunggono.
Menyikapi persoalan tersebut, pihaknya langsung menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama satuan tugas penanganan COVID-19 Kukar, sebagai langkah antisipasi.
Diketahui, enam orang WNA masuk ke Samarinda pada 20 April 2021. Keenam WNA ini adalah Anak Buah Kapal (ABK) perusahaan Pelayaran PT Serasi Shipping Indonesia.
Dari keenam ABK, empat orang di antaranya berasal dari India. Dan dua ABK asal Ukraina.
Berdasarakan hasil pemeriksaan swab antigen yang dilakukan KKP Samarinda, enam ABK ini positif terpapar COVID-19.
Dari keenam ABK ini, tiga di antaranya Orang Tanpa Gejala (OTG): dua warga Ukraina dan 1 warga India.
Sementara, tiga warga India yakni Rajan Vishnu (31), Solanki Kiran Nathu (32) dan Jaspinder Singh (31) terpaksa menjalani isolasi. Satu orang ABK ini menjalani Isolasi mandiri dan dua lainnya harus diisolasi di rumah sakit lantaran kondisinya memburuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021