Samarinda, (ANTARA Kaltim)- Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan pelayanan kesehatan di Indonesia belakangan ini meningkat tajam dan sangat bermakna, misalnya untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak dari 61,4 persen menjadi 87,4 persen.
"Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan telah meningkat secara bermakna, yakni dari 61,4 persen pada 2007 menjadi 87,4 persen pada 2011," kata menteri dalam sambutan tertulis dibacakan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, saat peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-48 di Samarinda, Senin.
Dalam periode yang sama, lanjutnya, cakupan imunisasi campak juga mengalami peningkatan, yakni dari 67 persen menjadi 93,3 persen.
Kemudian status gizi masyarakat juga menunjukkan perbaikan. Prevalensi Gizi Kurang pada balita tahun 2010 sebesar 17,9 persen dan diharapkan turun menjadi 15 persen pada 2015.
Selanjutnya dalam laporan disebutkan bahwa 71 persen balita mengunjungi Posyandu setiap bulan. Ini berarti sekitar 14 juta balita memanfaatkan Posyandu karena kesadaran orang tua. Ini salah satu bukti bahwa Revitalisasi Posyandu berhasil.
Selain berbagai kemajuan dalam pembangunan kesehatan itu, saat ini pemangku kepentingan kesehatan menghadapi tantangan baru, yakni meningkatnya berbagai jenis penyakif tidak menular.
Data Riskesdas 2010 menunjukkan 59 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular. Sedangkan penyakit itu membutuhkan biaya pengobatan yang sangat besar, seperti stroke, kanker, diabetes, gagal ginjal, dan penyakit jantung.
Penyakit tidak menular dapat dicegah dengan gaya hidup sehat, yaitu melalui pola makan gizi imbang, memantau berat badan secara teratur, berolahraga teratur, mengendalikan stres, dan tidak merokok.
Selama ini, lanjutnya, pemerintah berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan menitik beratkan pada upaya promotif-preventif dengan tetap memperhatikan upaya kuratif-rehabilitatif.
Untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan, maka jangkauan program jaminan kesehatan masyarakat terus diperluas, sedangkan pelayanan kesehatan ibu dan anak diperkuat dengan Program Jaminan Persalinan atau Program Jampersal sejak 2011.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan telah meningkat secara bermakna, yakni dari 61,4 persen pada 2007 menjadi 87,4 persen pada 2011," kata menteri dalam sambutan tertulis dibacakan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, saat peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-48 di Samarinda, Senin.
Dalam periode yang sama, lanjutnya, cakupan imunisasi campak juga mengalami peningkatan, yakni dari 67 persen menjadi 93,3 persen.
Kemudian status gizi masyarakat juga menunjukkan perbaikan. Prevalensi Gizi Kurang pada balita tahun 2010 sebesar 17,9 persen dan diharapkan turun menjadi 15 persen pada 2015.
Selanjutnya dalam laporan disebutkan bahwa 71 persen balita mengunjungi Posyandu setiap bulan. Ini berarti sekitar 14 juta balita memanfaatkan Posyandu karena kesadaran orang tua. Ini salah satu bukti bahwa Revitalisasi Posyandu berhasil.
Selain berbagai kemajuan dalam pembangunan kesehatan itu, saat ini pemangku kepentingan kesehatan menghadapi tantangan baru, yakni meningkatnya berbagai jenis penyakif tidak menular.
Data Riskesdas 2010 menunjukkan 59 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular. Sedangkan penyakit itu membutuhkan biaya pengobatan yang sangat besar, seperti stroke, kanker, diabetes, gagal ginjal, dan penyakit jantung.
Penyakit tidak menular dapat dicegah dengan gaya hidup sehat, yaitu melalui pola makan gizi imbang, memantau berat badan secara teratur, berolahraga teratur, mengendalikan stres, dan tidak merokok.
Selama ini, lanjutnya, pemerintah berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan menitik beratkan pada upaya promotif-preventif dengan tetap memperhatikan upaya kuratif-rehabilitatif.
Untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan, maka jangkauan program jaminan kesehatan masyarakat terus diperluas, sedangkan pelayanan kesehatan ibu dan anak diperkuat dengan Program Jaminan Persalinan atau Program Jampersal sejak 2011.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012