Balikpapan, (ANTARA News Kaltim) - Penampilan offroader nasional Haji Johan dari tim Jhonlin Baratama dinanti-nantikan di ajang Spirit Tana Paser Extreme Offroad Competition (STPEOC), 24-25 Maret ini.
Jhonlin Baratama, tim offroad dari Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Desember 2011 lalu membeli mobil juara milik offroader nasional Hendry Kurniawan senilai Rp850 juta.
Jhonlin adalah salah satu nama besar dari dunia kompetisi offroad Indonesia. Tim ini satu-satunya tim Kalimantan yang mampu berbicara banyak dalam seri event offroad terbesar di dunia, Djarum Super Real Adventure Offroad (DSRAO), yang setahunnya bisa digelar 7-8 kali dengan berpindah-pindah kota.
Selama ini Haji Johan meski sering naik podium kehormatan, tapi bukan sebagai yang terbaik. Ia kerap harus puas dengan posisi runner up atau bahkan lebih di bawah lagi.
Pada even-even offroad sepanjang 2011 di Kalimantan Selatan ia bahkan lebih banyak sebagai pemberi hadiah karena menjadi sponsor acara.
Beberapa bulan sebelum membeli mobil Hendry Kurniawan, Haji Johan juga membeli mobil Suzuki Caribian milik juara nasional offroad 2010 Haji Sugiannoor, Ketua Pengda IOF Kalimantan Selatan sekarang.
Mobil ini kemudian lebih banyak dipakai Anang, anaknya, yang penampilannya turut diperhitungkan Kapolres Cup, event offroad regional Kalimantan Desember 2011 lampau.
"Apakah dengan mobilnya Awa, Haji Johan mampu juara, sangat menarik buat ditunggu," kata Anthony Agustrian dari East Borneo Offroad Squad (EBOS), penggagas event ini. Awa adalah panggilan akrab Hendry Kurniawan.
Selain Jhonlin, Batulicin juga mengirim offroader yang tak kalah tangguh, yaitu Haji Bahrani dengan bendera Tim Mentari. Haji Bahrani yang dikenal juga sebagai putra Aman Jagau, pengusaha batubara yang menikahi penyanyi dangdut Cucu Cahyati, sering memberikan kejutan pada hasil lomba.
Termasuk dalam tim dari Batulicin adalah Haryono dari Jhonlin Baratama. Harry sering menampilkan aksi-aksi nekat sehingga menjadi tontonan menarik dan hiburan tersendiri.
Harry biasa `terbang', atau bahkan terbalik dan terguling-guling dengan mobilnya.
Sampai dengan Jumat malam 9/3, panitia sudah menerima pendaftaran 40 peserta dari seluruh Kalimantan dan Sulawesi.
"Empat puluh peserta dari 8 provinsi," kata Windy Politon, Sekretaris Indonesian Offroad Federation Pengurus Daerah Kalimantan Timur (IOF Pengda Kaltim).
Para offroader dari Sulawesi berasal dari Gorontalo; kota Palu, Sulawesi Tengah; kota Kendari, kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tenggara; dan kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Ini kunjungan balasan kami setelah dalam beberapa even di Palu teman-teman dari Balikpapan dan Samarinda, Kaltim, bahkan juga Pontianak, Kalbar selalu hadir," kata Ade dari Tinombala Offroad Club, Palu.(*)