Samarinda (Antara) - Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur mengaku telah menyiapkan triliunan rupiah untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri, sehingga warga diminta tidak khawatir kekurangan uang baru berbagai pecahan.
"Berapapun warga perlu uang, kami layani, jadi tidak perlu khawatir dalam menghadapi permintaan warga terhadap uang baru pecahan kecil yang biasanya melonjak saat Ramadhan dan mendekati Hari Raya Idul Fitri," ujar Kepala BI KPw Provinsi Kaltim Muhammad Nur di Samarinda, Sabtu.
Ketika didesak pertanyaan, berapa estimasi nilai rupiah yang disiapkan untuk menghadapi lebaran tahun ini, ia menjelaskan bahwa diprediksi akan mengalami kenaikan 10 persen ketimbang lebaran tahun lalu yang ia pernah siapkan senilai Rp3,1 triliun.
Uang baru sebanyak itu akan digunakan mencukupi permintaan masyarakat baik untuk penukaran uang baru pecahan kecil maupun semua pecahan guna melayani permintaan perbankan.
Bedanya, untuk melayani perbankan lebih banyak pecahan besar seperti lima puluh ribu dan seratus ribu, kecuali uang pecahan kecil yang disalurkan oleh BI ke perbankan tapi khusus untuk melayani penukaran bagi masyarakat menjelang lebaran.
Sedangkan untuk melayani permintaan uang baru pecahan kecil, BI menjalin kerja sama dengan hampir semua bank untuk melayani masyarakat, sehingga warga diminta memanfaatkan peluang ini untuk menukar langsungg ke bank atau ke sejumlah titik keramaian.
Ada banyak titik keramaian di sejumlah kabupaten/kota di Kaltim yang akan menjadi lokasi penukaran uang baru menggunakan mobil, sedangkan khusus di Samarinda direncanakan ada lima titik, di antaranya di Samarinda Seberang dan Pasar Ramadhan GOR Segiri.
Ia minta warga tidak lagi menukar uang baru di pinggir jalan atau trotoar yang dimintai imbalan sejumlah rupiah, karena tempat penukaran uang yang gratis sudah disiapkan baik di perbankan maupun menggunakan mobil yang dilakukan kerja sama dengan BI.
Nur mengaku heran mengapa masih ada orang yang menjual uang di trotoar atau di tempat tertentu menjelang lebaran, padahal pihaknya bekerjasama dengan perbankan sudah menyiapkan tempat penukaran uang secara gratis.
"Saya pernah tanya ke salah seorang penjual uang di Samarinda, mengapa masih jual uang, padahal sudah ada tempat penukaran uang yang gratis. Ternyata penjual uang itu menjawab bahwa ia menjual karena ada yang membeli," tutur Nur. (*)
BI: berapapun uang diperlukan, kami layani
Sabtu, 12 Mei 2018 15:33 WIB