Samarinda (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menyiapkan langkah-langkah mitigasi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda lahan pertanian di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
"Upaya ini dilakukan sebagai respons atas kondisi memprihatinkan di mana sawah yang baru ditanami di Samarinda dan Kukar terendam banjir," kata Penanggungjawab Swasembada Pangan Kaltim dari Direktorat Hortikultura Kementan, Inti Pertiwi Nashwari di Samarinda, Jumat.
Menurutnya, percuma jika upaya peningkatan produksi pertanian terus dilakukan namun terhambat oleh bencana banjir.
Untuk itu, Kementan berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan dan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim untuk mengidentifikasi kebutuhan penanganan permanen di lokasi-lokasi yang rawan banjir.
Mitigasi yang disiapkan meliputi pembangunan tanggul dan pengerukan sedimentasi di lahan-lahan sawah. Sedimentasi yang tebal dapat menyebabkan lahan menjadi lebih rentan tergenang air meski dalam volume kecil.
"Selain itu, perbaikan tanggul-tanggul yang rusak juga menjadi prioritas," ucapnya.
Inti Pertiwi menekankan bahwa upaya ini merupakan arahan langsung dari Presiden dan Menteri Pertanian agar seluruh pihak terkait bekerja sama dalam menyukseskan ketahanan pangan.
Lebih lanjut, Kementan juga berupaya memberikan perlindungan kepada petani yang terdampak banjir melalui program asuransi pertanian.
Program asuransi ini dapat memberikan penggantian kerugian bagi petani yang lahan pertanian mereka dilanda bencana alam.
"Kami sedang mengupayakan untuk perlindungan hasil tani bahwa ada penggantian bagi mereka yang terbukti gagal panen akibat bencana alam," imbuhnya.
Sosialisasi asuransi petani ini terus digencarkan di Kaltim, mengingat di wilayah Jawa program ini sudah banyak diikuti petani.