Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI semakin optimistis terhadap pemulihan ekonomi nasional, karena kinerja BRI dan bank BUMN anggota Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) lainnya pada semester I 2021 cenderung positif.
"Kinerja bank Himbara yang pada semester pertama 2021 dan optimisme hingga akhir tahun ini hadir, karena kebijakan pemerintah yang tepat dalam merespons krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19," kata Ketua Himbara Sunarso dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Sunarso yang juga Direktur Utama BRI itu menjelaskan dalam kondisi menghadapi krisis, aset bank-bank milik negara secara kumulatif hingga Juni 2021 tumbuh 7,7 persen menjadi Rp3.904,30 triliun. Aset tersebut tersalurkan dalam bentuk kredit senilai Rp2.552,9 triliun.
Penyaluran kredit bank Himbara pun tumbuh 5,4 persen dan penghimpunan dana masyarakat naik 8,7 persen (yoy) menjadi Rp2.948,78 triliun.
Kemudian, non performing loan (NPL) terkelola cukup ideal di kisaran tiga persen. Untuk laba, pada paruh pertama 2021, empat bank Himbara mampu membukukan Rp29,9 triliun atau tumbuh 18,4 persen.
"Khusus BRI, hingga Juni 2021 aset tumbuh 7,8 persen (yoy) dengan pinjaman tumbuh 5,0 persen (yoy), Dana pihak ketiga tumbuh 6,5 persen dan laba tumbuh 22 persen mencapai Rp12,45 triliun," tutur dia.
Sunarso menambahkan Himbara dalam menghadapi krisis akibat pandemi ini memprioritaskan keberlanjutan usaha. Jika pada situasi normal, bank Himbara ingin mempertahankan likuiditas, kualitas, dan profitabilitas, maka pada situasi pandemi COVID-19, Himbara menurunkan profitabilitas.
"Di kondisi yang sangat menantang ini kita tidak boleh kalah, tetap menang, namun dengan skor yang lebih tipis 2-1. Maka kemudian yang harus kita jaga adalah likuiditas dan kualitas, boleh lah kita menurunkan profitabilitas," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pihaknya optimistis ekonomi dapat lebih berputar pada sisa tahun ini dengan terdorong oleh berbagai penyaluran stimulus dan beragam bantuan pemerintah. Himbara, katanya, siap untuk terus mendukung iklim bisnis agar menguat.
"Dengan penerapan risk management yang baik dan tepat, kami optimistis mampu menjaga kinerja tetap positif hingga akhir tahun," ungkap Sunarso.