Para warga negara Ukraina dan Rusia Anak Buah Kapal (ABK) MV Eurydiki yang mengalami kecelakaan speedboat tenggelam di Teluk Balikpapan memang bermaksud ke Balikpapan untuk menjalani tes usap dan selanjutnya terbang pulang ke negaranya masing-masing.
Prosedur ini lazim di mana kapal berganti awak dalam satu periode tertentu. Sekiranya tidak ada kejadian tersebut, mereka merencanakan menginap di hotel di Balikpapan, lalu menjalani tes PCR, menunggu hasilnya, dan bila hasil tes negatif langsung naik penerbangan ke Jakarta dan terus Ukraina dan Rusia.
“Tapi ya kami kena badai tak lama setelah lepas dari kapal di Buoy 0,” kata Ismail, motoris speedboat (kapal cepal) yang membawa 10 penumpang di Balikpapan, Kamis
Speedboatnya sendiri berkapasitas 15 penumpang. Ismail warga Kampung Baru Tengah, Balikpapan.
Setelah diselamatkan dari kejadian menjelang tengah malam Selasa (3/3) tersebut, para ABK diinapkan di Hotel Zurich. Mereka juga sudah diperiksa paspornya oleh Imigrasi.
“Semua juga sudah diperiksa kondisinya. Dicek tekanan darah, suhu tubuh, dan sebagainya. Secara umum semua sehat,” kata Kepala Seksi Operasional dan Siaga Kantor Perncarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Balikpapan Octavianto
Sebelumnya Octa menuturkan Tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas Balikpapan dan TNI AL berhasil mengevakuasi ke darat 9 korban dari kecelakaan tersebut pada Selasa (2/3) malam.
Sejumlah 14 lainnya diselamatkan kapal MV Manalagi Yasa yang lego jangkar di ambang Teluk Balikpapan.
Dalam 2 hari di awal pekan ini cuaca Balikpapan memang hujan disertai angin kencang.
Tidak hanya di laut, tapi juga di bukit-bukit di Balikpapan Utara. Kondisi hujan dan angin itu mulai berlangsung saat malam baru turun dan dengan berbagai intensitas hujan, berlangsung hingga jelang tengah malam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021