Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Para petenis Samarinda, Kalimantan Timur, mendominasi Turnamen Junior Jhaboex Cup di Balikpapan, Minggu, dengan menjuarai kelompok umur 10 tahun pria dan wanita, serta kelompok usia 14 tahun wanita.
Dalam turnamen kelompok umur (KU) yang diakui Pelti (TDP) tersebut, petenis Samarinda, Wirayuda, mengalahkan lawannya dari Palu, Sulawesi Tengah, dengan skor akhir 8-4 untuk menjadi juara di KU-10. Dua petenis Balikpapan, Kafin dan Yusuf, harus puas di tempat ketiga.
Di bagian wanita, petenis Samarinda lainnya, Diva Maulida, mendominasi Fitrah Nurul Syahbela, juga dari Palu dan menjadi juara. Total ia memenangkan 16 game dari 2 pertandingan dan hanya kehilangan 2 game.
Pada KU-12 tahun di bagian pria, dua petenis Balikpapan Taufik Hidayat dan Achmad Ashur Annan bertemu di final. Unggulan kedua dan ketiga ini bertarung ketat sebelum akhirnya Taufik menang 8-3 atas Annan.
Di bagian wanita, juga dua petenis Balikpapan Novia Ramadhani dan Linda Yulia yang mendominasi atas petenis-petenis dari Samarinda dan Palu, Sulawesi Tengah.
Ramadhani mengalahkan Yulia di final 8-0, yang membuat ia memiliki rekor 3 kali menang berturut-turut, terdiri dari 24 set kemenangan dan hanya kehilangan 6 set.
KU-14 tahun dibagi bersama antara Balikpapan dan Samarinda. Kota Minyak Balikpapan menguasai bagian pria dengan menempatkan Indra Wahyu Anshari sebagai juara yang mengalahkan M Adhan Aditaqwan di final, dan di bagian wanita petenis Samarinda Kintan Pratiwi Anwar menundukkan petenis Balikpapan Nurul Lamria Hutabarat.
Pada KU-16 tahun, fenomena datang, lihat, dan menang, terjadi pada Ali Hasymi, petenis asal Tanjung, Kalimantan Selatan. Perwakilan satu-satunya dari provinsi di selatan Kaltim itu menang telak atas semua lawannya dan menjadi juara.
"Saya termotivasi sekali untuk bermain habis-habisan. Hasilnya cukup membanggakan," kata Hasymi yang mengalahkan Wesley Viananta dari Samarinda 6-3 6-3.
Hal yang sama juga terjadi di bagian wanita. Wakil Bulungan satu-satunya Nurma Sakinah membabat lawan-lawannya untuk menjadi juara.
Ia hanya mendapat perlawanan berarti di final lawan Monica Valensia dari Samarinda, dan menang dengan skor 6-2, 6-4. Tiga lawan sebelumnya disikat Sakinah 6-0 6-0.
"Saya bangga pada para pemain muda kita ini. Mereka sudah memiliki teknik bagus dan mampu memainkan strategi. Tinggal menambah pengalaman di banyak turnamen untuk terus mengasah diri dan mencapai prestasi terbaik," kata Christian Budiman, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Junior PB Pelti.
Di kelompok usia 40 tahun ke atas yang menjadi partai tenis gembira, tim Polda Kaltim yang diperkuat mantan petenis nasional Abdul Kahar Mim dan Sulistyo menjadi juara.
Mereka mengalahkan Sun Bear A, tim dari Pemkot Balikpapan yang juga diperkuat mantan pemain nasional, yaitu Bonit Wiryawan dan Yustedjo Tarik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Dalam turnamen kelompok umur (KU) yang diakui Pelti (TDP) tersebut, petenis Samarinda, Wirayuda, mengalahkan lawannya dari Palu, Sulawesi Tengah, dengan skor akhir 8-4 untuk menjadi juara di KU-10. Dua petenis Balikpapan, Kafin dan Yusuf, harus puas di tempat ketiga.
Di bagian wanita, petenis Samarinda lainnya, Diva Maulida, mendominasi Fitrah Nurul Syahbela, juga dari Palu dan menjadi juara. Total ia memenangkan 16 game dari 2 pertandingan dan hanya kehilangan 2 game.
Pada KU-12 tahun di bagian pria, dua petenis Balikpapan Taufik Hidayat dan Achmad Ashur Annan bertemu di final. Unggulan kedua dan ketiga ini bertarung ketat sebelum akhirnya Taufik menang 8-3 atas Annan.
Di bagian wanita, juga dua petenis Balikpapan Novia Ramadhani dan Linda Yulia yang mendominasi atas petenis-petenis dari Samarinda dan Palu, Sulawesi Tengah.
Ramadhani mengalahkan Yulia di final 8-0, yang membuat ia memiliki rekor 3 kali menang berturut-turut, terdiri dari 24 set kemenangan dan hanya kehilangan 6 set.
KU-14 tahun dibagi bersama antara Balikpapan dan Samarinda. Kota Minyak Balikpapan menguasai bagian pria dengan menempatkan Indra Wahyu Anshari sebagai juara yang mengalahkan M Adhan Aditaqwan di final, dan di bagian wanita petenis Samarinda Kintan Pratiwi Anwar menundukkan petenis Balikpapan Nurul Lamria Hutabarat.
Pada KU-16 tahun, fenomena datang, lihat, dan menang, terjadi pada Ali Hasymi, petenis asal Tanjung, Kalimantan Selatan. Perwakilan satu-satunya dari provinsi di selatan Kaltim itu menang telak atas semua lawannya dan menjadi juara.
"Saya termotivasi sekali untuk bermain habis-habisan. Hasilnya cukup membanggakan," kata Hasymi yang mengalahkan Wesley Viananta dari Samarinda 6-3 6-3.
Hal yang sama juga terjadi di bagian wanita. Wakil Bulungan satu-satunya Nurma Sakinah membabat lawan-lawannya untuk menjadi juara.
Ia hanya mendapat perlawanan berarti di final lawan Monica Valensia dari Samarinda, dan menang dengan skor 6-2, 6-4. Tiga lawan sebelumnya disikat Sakinah 6-0 6-0.
"Saya bangga pada para pemain muda kita ini. Mereka sudah memiliki teknik bagus dan mampu memainkan strategi. Tinggal menambah pengalaman di banyak turnamen untuk terus mengasah diri dan mencapai prestasi terbaik," kata Christian Budiman, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Junior PB Pelti.
Di kelompok usia 40 tahun ke atas yang menjadi partai tenis gembira, tim Polda Kaltim yang diperkuat mantan petenis nasional Abdul Kahar Mim dan Sulistyo menjadi juara.
Mereka mengalahkan Sun Bear A, tim dari Pemkot Balikpapan yang juga diperkuat mantan pemain nasional, yaitu Bonit Wiryawan dan Yustedjo Tarik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012