Bontang (ANTARA Kaltim) - Pemkot Bontang, Kalimantan Timur, memberi tambahan modal senilai Rp5 miliar kepada PDAM Tirta Taman pada tahun anggaran 2012 dengan target memfasilitasi sambungan baru air minum bagi 1.500 warga berpenghasilan rendah.

"Seperti tertuang dalam Peraturan Walikota Bontang Nomor 55 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Sambungan Rumah Untuk MBR, ditargetkan sebanyak 1.500 KK mendapat sambungan rumah untuk air minum," kata Direktur PDAM Taman Tirta, Adief Mulyadi, di Bontang, Minggu.

Ia mengatakan, program sambungan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah itu merupakan upaya percepatan pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat dengan peningkatan fasilitas jaringan infrastruktur perpipaan pendukung dan untuk menunjang sambungan rumah MBR yang dikelola PDAM.

"Selain hal di atas, katanya, program ini juga bertujuan meningkatkan cakupan pelayanan air minum perpipaan yang diprioritaskan bagi MBR dalam rangka meningkatkan derajat kwalitas kesehatan masyarakat," ungkap mantan Ketua KPU ini.

Adief menyampaikan sebagai tahap persiapan, pada Jumat (19/10) kemarin telah dilakukan rapat koordinasi instansi terkait, bersama kelurahan dan kecamatan untuk koordinasi inventarisasi calon penerima manfaat sambungan rumah (SR) berdasar data keluarga miskin.

"Untuk penyampaian daftar nama calon penerima manfaat SR terakhir pada 25 Oktober 2012 atau Kamis depan," ujarnya.

Persyaratan bisa menerima SR MBR sebanyak 12 syarat antara lain ber KTP dan KK Bontang, masuk rumah tangga sasaran penerima manfaat dengan kreteria listrik 900 VA ke bawah, luas lantai kurang 8 meter persegi perorang, lantai sebagian besar tanah/bambu/kayu kualitas jelek, dinding rumah sebagian besar terbuat rumbia/bambu/kayu kualitas rendah/belum dikeramik.

Tidak memiliki fasilitas buang air besar, tidak memiliki fasilitas PDAM, penghasilan dibawah 1.298.000 perbulan, semua anak usia sekolah bersekolah, tidak memiliki asset mudah dijual maksimal Rp 2 juta, berdomisili di Bontang berturut-turut minimal 3 tahun.

"Mereka yang jatuh indikatornya 7-11 indikator masuk tipe 1 mendapat keringanan 50 persen biaya sambungan, dan jika memenuhi 12 indikator masuk tipe 2 diberikan keringan 100 persen," kata Adief Mulyadi. (*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012