Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kabupaten Berau menggelar aksi demo damai di Mapolres Berau, Rabu, sebagai bentuk dukungan terhadap kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.
Menurut Korlap aksi Demo, Jogras menyebutkan bahwa permasalahan yang melanda kedua lembaga yudikatif tersebut wajib ditanggapi secara rasional.
"Mahasiswa selaku pengontrol sosial di masyarakat khususnya yang tergabung dalam HMI Berau merasa terpanggil untuk memberikan dukungan ini," ungkapnya di Mapolres Berau, Tanjung Redeb.
Namun bukan hanya terhadap KPK, dukungan tersebut juga ditujukan pada Polri termasuk Polres Berau.
Dalam pernyataan sikap HMI, disampaikan Polri selaku pembimbing masyarakat,dan pengayom bertanggung jawab jalankan tugas dengan proporsional.
Tidak hanya itu, lembaga ini memiliki konsekwensi ditengah masyarakat untuk menciptakan Kamtibmas, tanpa terganggu persoalan yang terjadi di pusat.
Pasalnya persoalan yang dimunculkan oleh oknum bukan secara institusi. Terlepas dari persoalan tesebut, HMI juga menyampaikan somasi terbuka saat melakukan aksi. Beberapa persoalan ayng muncul dan merupakan tugas Polisi.
"Kami sampaikan somasi terbuka ini diantaranya secepatnya membentuk police watch di Berau, bumi hanguskan perjudian Togel, sabung ayam, judi online, menertibkan prostitusi liar dan panti pijat plus," sambung Jogras dalam orasinya.
Beberapa persoalan lain yang masih menjadi pekerjan rumah polisi yakni penertiban hiburan malam,penjualan dan peredaran miras,narkoba baik oleh masyarakat maupun oknum aparat negara juga disampaikan agar menjadi perhatian polisi.
Hal menarik, disampaikan, bahwa perlu adanya ketergasa dari Kapolres untuk menindak tegas oknum kepolisian yang melakukan pungutan liar.
"Jangan sampai kegiatan ini justru menjadi budaya ditubuh penegak hukum ini, kami minta Kapolres segera mengevaluasi," teriak orator lainnya, Iwan.
Usai menyampaikan orasinya di depan Mapolres, HMI dipersilahkan masuk dan diterima Kabag Ops Kompol IGK Arwindu. Menurut Kabag Ops, seluruh masukan yang disampaikan HMI merupakan masukan positif bagi polisi.
"Untuk penertiban penyakit masyarakat seperti judi, miras dan lainnya tidak ada masalah, karena memang menjadi fokus kami dan ini terus dilakukan penertiban melalui anggota setiap malam," ungkap Arwindu.
Sementara menanggapi kinerja kepolisian terkait masalah yang terjadi di pusat dengan KPK, Arwindu menegaskan bahwa hal itu tidak mengganggu kinerja kepolisian, dan saat ini petinggi Polri tengah melakukan koordinasi untuk membahas penyelesaian masalah itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Menurut Korlap aksi Demo, Jogras menyebutkan bahwa permasalahan yang melanda kedua lembaga yudikatif tersebut wajib ditanggapi secara rasional.
"Mahasiswa selaku pengontrol sosial di masyarakat khususnya yang tergabung dalam HMI Berau merasa terpanggil untuk memberikan dukungan ini," ungkapnya di Mapolres Berau, Tanjung Redeb.
Namun bukan hanya terhadap KPK, dukungan tersebut juga ditujukan pada Polri termasuk Polres Berau.
Dalam pernyataan sikap HMI, disampaikan Polri selaku pembimbing masyarakat,dan pengayom bertanggung jawab jalankan tugas dengan proporsional.
Tidak hanya itu, lembaga ini memiliki konsekwensi ditengah masyarakat untuk menciptakan Kamtibmas, tanpa terganggu persoalan yang terjadi di pusat.
Pasalnya persoalan yang dimunculkan oleh oknum bukan secara institusi. Terlepas dari persoalan tesebut, HMI juga menyampaikan somasi terbuka saat melakukan aksi. Beberapa persoalan ayng muncul dan merupakan tugas Polisi.
"Kami sampaikan somasi terbuka ini diantaranya secepatnya membentuk police watch di Berau, bumi hanguskan perjudian Togel, sabung ayam, judi online, menertibkan prostitusi liar dan panti pijat plus," sambung Jogras dalam orasinya.
Beberapa persoalan lain yang masih menjadi pekerjan rumah polisi yakni penertiban hiburan malam,penjualan dan peredaran miras,narkoba baik oleh masyarakat maupun oknum aparat negara juga disampaikan agar menjadi perhatian polisi.
Hal menarik, disampaikan, bahwa perlu adanya ketergasa dari Kapolres untuk menindak tegas oknum kepolisian yang melakukan pungutan liar.
"Jangan sampai kegiatan ini justru menjadi budaya ditubuh penegak hukum ini, kami minta Kapolres segera mengevaluasi," teriak orator lainnya, Iwan.
Usai menyampaikan orasinya di depan Mapolres, HMI dipersilahkan masuk dan diterima Kabag Ops Kompol IGK Arwindu. Menurut Kabag Ops, seluruh masukan yang disampaikan HMI merupakan masukan positif bagi polisi.
"Untuk penertiban penyakit masyarakat seperti judi, miras dan lainnya tidak ada masalah, karena memang menjadi fokus kami dan ini terus dilakukan penertiban melalui anggota setiap malam," ungkap Arwindu.
Sementara menanggapi kinerja kepolisian terkait masalah yang terjadi di pusat dengan KPK, Arwindu menegaskan bahwa hal itu tidak mengganggu kinerja kepolisian, dan saat ini petinggi Polri tengah melakukan koordinasi untuk membahas penyelesaian masalah itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012