Rencana pembentukan pangkalan penjualan elpiji di setiap desa di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji bersubsidi tabung ukuran tiga kilogram masih menunggu restu atau persetujuan PT Pertamina (Persero).
"Rencana bentuk pangkalan elpiji di masing-masing desa tinggal selangkah lagi," ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kuncoro, ketika ditemui di Penajam, Senin.
Ia memastikan Diskukmperindag Kabupaten Penajam Paser Utara telah berkirim surat kepada PT Pertamina (Persero) untuk membahas rencana pembentukan pangkalan penjualan elpiji di setiap desa tersebut.
Terdapat pembahasan utama dari rencana pembentukan pangkalan penjualan elpiji itu yakni menyangkut pengawasan dan pengendalian serta relokasi jatah elpiji seiring pengoperasian sambungan aliran gas rumah tangga di wilayah Kecamatan Penajam sampai Waru.
Selain itu, pembahasan lainnya terkait wacana pembentukan pangkalan penjualan elpiji di setiap desa yang bakal dikelola Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes untuk meningkatkan pendapatan desa.
Menurut dia, pembentukan pangkalan penjualan elpiji menjadi prioritas karena sebagian masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah pelosok, masih mengeluh kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi tabung ukuran tiga kilogram.
"Kami harapkan adanya pangkalan elpiji di masing-masing desa mampu menekan penyelewengan distribusi elpiji bersubsidi tabung ukuran tiga kilogram. Sekaligus juga menekan lonjakan harga elpiji bersubsidi tabung ukuran tiga kilogram di atas HET (harga eceran tertinggi)," kata Kuncoro.
Saat ini, HET elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram ditetapkan di wilayah Kecamatan Waru dan Babulu sebesar Rp18.000 per tabung serta di wilayah Kecamatan Penajam dan Sepaku sebesar Rp19.000 per tabung.
Sedangkan, untuk wilayah tiga kelurahan terjauh di Kecamatan Penajam, yakni Kelurahan Jenebora, Gersik dan Pantai Lango ditetapkan sebesar Rp22.000 per tabung.
Kuncoro memastikan sejumlah desa telah mendukung pembentukan pangkalan penjualan elpiji di wilayah masing-masing karena memudahkan pendistribusian elpiji kepada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Rencana bentuk pangkalan elpiji di masing-masing desa tinggal selangkah lagi," ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kuncoro, ketika ditemui di Penajam, Senin.
Ia memastikan Diskukmperindag Kabupaten Penajam Paser Utara telah berkirim surat kepada PT Pertamina (Persero) untuk membahas rencana pembentukan pangkalan penjualan elpiji di setiap desa tersebut.
Terdapat pembahasan utama dari rencana pembentukan pangkalan penjualan elpiji itu yakni menyangkut pengawasan dan pengendalian serta relokasi jatah elpiji seiring pengoperasian sambungan aliran gas rumah tangga di wilayah Kecamatan Penajam sampai Waru.
Selain itu, pembahasan lainnya terkait wacana pembentukan pangkalan penjualan elpiji di setiap desa yang bakal dikelola Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes untuk meningkatkan pendapatan desa.
Menurut dia, pembentukan pangkalan penjualan elpiji menjadi prioritas karena sebagian masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah pelosok, masih mengeluh kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi tabung ukuran tiga kilogram.
"Kami harapkan adanya pangkalan elpiji di masing-masing desa mampu menekan penyelewengan distribusi elpiji bersubsidi tabung ukuran tiga kilogram. Sekaligus juga menekan lonjakan harga elpiji bersubsidi tabung ukuran tiga kilogram di atas HET (harga eceran tertinggi)," kata Kuncoro.
Saat ini, HET elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram ditetapkan di wilayah Kecamatan Waru dan Babulu sebesar Rp18.000 per tabung serta di wilayah Kecamatan Penajam dan Sepaku sebesar Rp19.000 per tabung.
Sedangkan, untuk wilayah tiga kelurahan terjauh di Kecamatan Penajam, yakni Kelurahan Jenebora, Gersik dan Pantai Lango ditetapkan sebesar Rp22.000 per tabung.
Kuncoro memastikan sejumlah desa telah mendukung pembentukan pangkalan penjualan elpiji di wilayah masing-masing karena memudahkan pendistribusian elpiji kepada masyarakat.
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021