Nunukan  (ANTARA Kaltim) - Kantor Imigrasi Cabang Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur berkomitmen mengantisipasi masuknya teroris di wilayah kerja dengan memperketat pemeriksaan dokumen (paspor) bagi seluruh penumpang yang berangkat maupun yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Nasution di Nunukan, Senin mengatakan Kabupaten Nunukan yang dianggap sebagai salah satu pintu masuknya teoris di Indonesia, maka petugas Imigrasi sangat waspada dengan memperketat pemeriksaan dokumen.

Selain itu, dia mengenaskan, setiap penumpang yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan dan dianggap "asing" bagi petugas Imigrasi dilakukan interogasi dengan menanyakan asal dan daerah tujuan termasuk keberadaannya di daerah tersebut.

Selanjutnya, kata Nasution, orang yang dianggap wajah baru tersebut semua dokumen keimigrasian yang dimiliki diteliti sebaik-baiknya seperti daerah penerbitan paspornya serta waktu kunjungannya.

"Upaya ini dilakukan, supaya kita tidak kecolongan masuknya teroris di Indonesia dengan melalui perlintasan Tawau (Malaysia)- Nunukan," ujarnya.

Apabila ada oknum penumpang yang dicurigai dari segi dokumen, Kantor Imigrasi Nunukan biasanya melakukan pemantauan keberadaannya selama di Kabupaten Nunukan.

Hanya saja, kata dia, yang tidak dapat dipantau adalah yang menyeberang ke Nunukan dengan menggunakan speed boat yang masuk melalui pintu-pintu yang selama ini dikenal sebagai jalu tikus.

Sebab, pendatang yang menggunakan jalur tersebut seringkali masuk di Pulau Nunukan melalui Pulau Sebatik terlebih dahulu baru kemudian menyeberang lagi ke Pulau Nunukan untuk melanjutkan perjalanan ke daerah lainnya di Indonesia.

Tetapi jika masuk dengan menggunakan kapal angkutan resmi dari Tawau ke Nunukan atau sebaliknya, Nasution memastikan dapat terpantau karena pemeriksaan paspor harus melalui loket yang telah disediakan.

"Pendatang yang sulit dipantau itu biasanya yang masuk dengan menggunakan speed boat atau perahu melalui sungai-sungai kecil di Pulau Sebatik," katanya.  (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012