Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan tantangan bagi Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Pol Idham Azis cukup banyak, mulai dari kejahatan transnasional hingga tantangan dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Di samping itu, tantangan Polri saat ini dan masa mendatang adalah bagaimana memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) di tengah pandemi COVID-19.
"Dalam segala suasana, Polri harus bisa melayani, mengayomi, melindungi masyarakat dan menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya," kata Poengky melalui siaran pers, Jakarta, Ahad.
Selain itu, Poengky mengatakan Polri juga tetap harus fokus pada penegakkan hukum terhadap kejahatan konvensional dan kejahatan transnational, misalnya sindikat narkoba, jaringan teroris, pembalakan liar, penangkapan ikan secara ilegal, penyelundupan manusia dan lainnya. "Kemudian kejahatan siber serta tantangan terhadap menguatnya intoleransi dan kelompok-kelompok radikal," ujarnya.
Poengky Indarti mengatakan Komjen Sigit yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapolri harus mengikuti tren revolusi industri 4.0 sehingga nantinya dalam upaya pembenahan layanan Polri dapat memanfaatkan teknologi agar mudah diakses masyarakat.
Selanjutnya Poengky menambahkan bahwa Polri harus dapat melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat terutama kaum perempuan dan anak-anak.
"Sementara program-program yang sudah baik dilakukan Kapolri terdahulu tetap harus dilanjutkan agar berkesinambungan," pesannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Di samping itu, tantangan Polri saat ini dan masa mendatang adalah bagaimana memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) di tengah pandemi COVID-19.
"Dalam segala suasana, Polri harus bisa melayani, mengayomi, melindungi masyarakat dan menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya," kata Poengky melalui siaran pers, Jakarta, Ahad.
Selain itu, Poengky mengatakan Polri juga tetap harus fokus pada penegakkan hukum terhadap kejahatan konvensional dan kejahatan transnational, misalnya sindikat narkoba, jaringan teroris, pembalakan liar, penangkapan ikan secara ilegal, penyelundupan manusia dan lainnya. "Kemudian kejahatan siber serta tantangan terhadap menguatnya intoleransi dan kelompok-kelompok radikal," ujarnya.
Poengky Indarti mengatakan Komjen Sigit yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapolri harus mengikuti tren revolusi industri 4.0 sehingga nantinya dalam upaya pembenahan layanan Polri dapat memanfaatkan teknologi agar mudah diakses masyarakat.
Selanjutnya Poengky menambahkan bahwa Polri harus dapat melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat terutama kaum perempuan dan anak-anak.
"Sementara program-program yang sudah baik dilakukan Kapolri terdahulu tetap harus dilanjutkan agar berkesinambungan," pesannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021