Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Ketua Komisi III DPRD Berau Subroto meminta pemerintah kabupaten segera menyelesaikan sejumlah proyek multiyaers pada 2012 agar bisa segera dinikmati oleh masyarakat.
"Proyek multiyears yang merupakan proyek prioritas, yang saya maksud di antaranya proyek pengembangan Bandara Kalimarau, SMK Perikanan yang ada di Tanjung Batu, dan proyek turap di alur sungai Segah dan Sungai Kelay, kecuali proyek turap Bujangga, yang perlu proses pembenahan," kata Subroto di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Jumat.
Menurut dia, sesuai target yang ditentukan, maka pada 2012 semua proyek multiyears harus selesai. "Begitu selesai, pembayarannya bisa dicairkan tahun ini atau 2013," katanya.
Dia mengatakan, target tersebut semuanya sudah sesuai kontrak kerja. Sehingga kontraktor harus mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut, dimana sesuai tanggal dan bulan seperti yang tertera dalam buku kontrak.
Di sisi lain, masyarakat yang selama ini menyaksikan proses pengerjaan proyek tersebut juga ingin segera menikmatinya, seperti pengambangan bandara. Dipastikan calon penumpang ingin merasakan fasilitas dan pelayanan yang jauh lebih baik.
"Kalau terminal bandara yang baru dibangun informasinya tahun ini selesai," kata Subroto.
Begitu juga dengan SMK Perikanan, kata dia, yang nantinya bisa menjadi sekolah faforit bagi warga Tanjung Batu dan sekitarnya. Mengingat warga yang berdoomisili di daerah tersebut kebanyakan berprofesi sebagai nelayan.
"Bisa jadi menginginkan anaknya menuntut ilmu di sekolah tersebut, dengan harapan ke depan sang anak bisa menjadi pengusaha di sektor perikanan," ungkapnya.
Begitu juga dengan proyek turap, jika semua proyek turap ini selesai, rasa was-was warga terhadap
abrasi badan jalan diipastikan tidak ada lagi. Karena selama ini sebelum bibir sungai itu belum diturap, banyak badan jalan yang tergerus air. Sehingga banyak warga yang khawatir ketika melintas di jalan tersebut.
"Jadi sebelum diturap banyak yang takut ketika melintas di badan jalan yang sudah terkena abrasi itu. Karena takut tiba-tiba badan jalan itu amblas atau runtuh," ungkapnya.
Oleh sebab itu, katanya, kalau proyek turap itu semua sudah selesai, rasa khawatir atau rasa takut itu tidak ada lagi, berjalan kaki atau berkendara pun juga aman.
Sehubungan dengan target tersebut, dia juga mengimbau kepada pihak kontraktor tetap menjaga kualitas. Karena kualitas adalah modal utama untuk mendapat kepercayaan dari masyarakat.
"Pokoknya jangan sampai mengecewakan masyarakat Berau," tegasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Proyek multiyears yang merupakan proyek prioritas, yang saya maksud di antaranya proyek pengembangan Bandara Kalimarau, SMK Perikanan yang ada di Tanjung Batu, dan proyek turap di alur sungai Segah dan Sungai Kelay, kecuali proyek turap Bujangga, yang perlu proses pembenahan," kata Subroto di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Jumat.
Menurut dia, sesuai target yang ditentukan, maka pada 2012 semua proyek multiyears harus selesai. "Begitu selesai, pembayarannya bisa dicairkan tahun ini atau 2013," katanya.
Dia mengatakan, target tersebut semuanya sudah sesuai kontrak kerja. Sehingga kontraktor harus mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut, dimana sesuai tanggal dan bulan seperti yang tertera dalam buku kontrak.
Di sisi lain, masyarakat yang selama ini menyaksikan proses pengerjaan proyek tersebut juga ingin segera menikmatinya, seperti pengambangan bandara. Dipastikan calon penumpang ingin merasakan fasilitas dan pelayanan yang jauh lebih baik.
"Kalau terminal bandara yang baru dibangun informasinya tahun ini selesai," kata Subroto.
Begitu juga dengan SMK Perikanan, kata dia, yang nantinya bisa menjadi sekolah faforit bagi warga Tanjung Batu dan sekitarnya. Mengingat warga yang berdoomisili di daerah tersebut kebanyakan berprofesi sebagai nelayan.
"Bisa jadi menginginkan anaknya menuntut ilmu di sekolah tersebut, dengan harapan ke depan sang anak bisa menjadi pengusaha di sektor perikanan," ungkapnya.
Begitu juga dengan proyek turap, jika semua proyek turap ini selesai, rasa was-was warga terhadap
abrasi badan jalan diipastikan tidak ada lagi. Karena selama ini sebelum bibir sungai itu belum diturap, banyak badan jalan yang tergerus air. Sehingga banyak warga yang khawatir ketika melintas di jalan tersebut.
"Jadi sebelum diturap banyak yang takut ketika melintas di badan jalan yang sudah terkena abrasi itu. Karena takut tiba-tiba badan jalan itu amblas atau runtuh," ungkapnya.
Oleh sebab itu, katanya, kalau proyek turap itu semua sudah selesai, rasa khawatir atau rasa takut itu tidak ada lagi, berjalan kaki atau berkendara pun juga aman.
Sehubungan dengan target tersebut, dia juga mengimbau kepada pihak kontraktor tetap menjaga kualitas. Karena kualitas adalah modal utama untuk mendapat kepercayaan dari masyarakat.
"Pokoknya jangan sampai mengecewakan masyarakat Berau," tegasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012