Samarinda  (ANTARA News Kaltim) - Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy minta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Balikpapan meningkatkan pelayanannya menjadi minimal 90 persen, yakni pelayanan sejak di asrama haji hingga di Arab Saudi.

"Pada musim haji tahun lalu pelayanan dari PPIH Kaltim terhadap jamaah haji baru 86 persen, sehingga tahun ini harus meingkat lagi hinga minimal 90 persen," ujar Farid Wadjdy ditemui usai menghadiri serah terima jabatan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur (Kaltim) di Samarinda, Kamis (20/9).

Menurutnya, para PPIH harus menjadikan semua pelayanan yang diberikan kepada calon haji maupun jamah haji sebagai ibadah kepada Allah SWT, yakni dengan niat tulus dan kerja ikhlas.

PPIH juga harus menyiapkan seluruh prasarana dan sarana yang ada di Asrama Haji Batakan, termasuk fasilitas pendukung seperti listrik, telepon, air bersih, kebersihan asrama, ketertiban, dan keamaman lingkungan.

Dia mengatakan bahwa calon haji yang harus dilayani PPIH Embarkasi Balikpapan musim ini mencapai 5.352 orang baik dari Kaltim, Sulut, maupun Sulteng. Keberangkatan mereka terbagi dalam 15 kelompok terbang (kloter).

Rinciannya adalah, calon haji dari Kaltim sebanyak 2.819 orang yang dibagi dalam delapan kloter, dari Sulteng sebanyak 1.758 orang yang terbagi dalam lima kloter, dan dari Sulut terdapat 700 orang yang terbagi dalam dua kloter, kemudian 75 petugas haji yang terbagi dalam 15 kloter.

Pada 20 September ini, lanjutnya, kloter pertama sudah masuk Asrama Haji Batakan, Balikpapan. Selanjutnya pada 21 September, mereka harus berangkat melalui Bandara Sepinggan Balikpapan guna menuju tanah suci Mekkah.

Dari 15 kloter yang sudah ditetapkan tersebut, delapan kloter di antaranya merupakan kelompok yang murni diisi oleh calon jamaah haji asal Kaltim, sementara calon jamaahnya sebanyak 2.819 orang atau sesui dengan kuota yang ditetapkan.

Jamaah haji asal Kaltim menempati kloter 1, 2, 3, 6, 7, 13, 14 dan 15, sedangkan kloter lainnya diisi calon jamaah haji asal Sulawesi Utara (Sulut) dan Sulawesi Tengah (Sulteng) yang bergabung dalam Embarkasi Balikpapan.

Jamaah dari dua provinsi itu akan berangkat pada kloter 4, 5, 8, 9, 10, 11 dan 12. Namun pada kloter 5 dan 12 akan ada pencampuran jamaah asal Kaltim, Sulut, dan Sulteng.

Jamaah yang berangkat dari Embarkasi Balikpapan masing-masing kloter akan menempati pemondokan di sejumlah titik di Mekkah, seperti kawasan Mahbas Jin, Aziziyah, Misfalah, Ma`Abdah, Jarwal, Bahutmah, Haffair, dan Syar`i Ummul Qurro.

Jarak tempuh terjauh dari pemondokan menuju Masjidil Haram berkisar 2,5 km. Jarak tempuh tersebut dinilai tidak terlalu jauh karena ada jamaah asal daerah lain yang lokasinya lebih jauh.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012