Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk mendapat penghargaan The Most Tax Friendly Corporate, perusahaan paling taat pajak, dari Pusat Data Analisis Tempo (PDAT) dan Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA).


Di Kalimantan, Astra Agro memiliki kebun di Kabupaten Penajam Paser Utara di selatan dan di Muara Wahau di Kutai Timur di utara.

Menurut Senior Vice President of Communications and Public Affair PT Astra Agro Lestari Tbk Tofan Mahdi, penilaian dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan perusahaan dalam tiga tahun terakhir.

PDAT memilih perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Karena itu, selain Astra Argo, turut dinilai pula 614 emiten lain.

“Baru kemudian terpilih 45 emiten nominator, lalu tinggal 9 perusahaan terbaik per sektor. Astra Agro berhasil memperoleh peringkat terbaik pada kategori sektor pertanian,” tutur Tofan.

Yang menjadi juri selain dari Tempo, adalah Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo, Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia Riatu M Qibthiyyaj, Presiden Direktur Danareksa Sekuritas Frederica Widyasari Dewi, dan Sekretaris Jenderal Ikatan Relawan Indonesia Nasjith Majidi.

Lebih jauh, Tofan menjelaskan, adalah visi-misi Astra Agro untuk menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit nasional yang bermanfaat dan berkontribusi bagi bangsa dan negara.

“Hal itu kami wujudkan dan kami buktikan dalam ketaatan terhadap regulasi yang ada, terutama dalam menunaikan kewajiban membayar pajak yang menjadi prioritas kami,” kata Tofan.

PDAT dan Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menggelar acara penganugerahan ini untuk mengapresiasi pihak-pihak yang dinilai paling patuh  menunaikan kewajibannya di sektor perpajakan. Apresiasi tersebut diberikan kepada perusahaan terbuka atas transparansi dan akuntabilitasnya.

Sampai Oktober lampau, Astra Agro sudah memproduksi 1,2 juta ton minyak sawit mentah (crude palm oil) dari 1,7 ton tandan buah segar area Kaiimantan.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020