Satgas Penanganan COVID-19 Kota Balikpapan mewajibkan semua petugas tempat pemungutan suara (TPS) pilkada lolos tes cepat sebagai bagian dari pencegahan penularan COVID-19.


“Kami sudah bersurat ke KPU Kota Balikpapan untuk menyampaikan hal tersebut,” kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan yang juga Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi di Balikpapan, Minggu.

Sejauh ini diketahui bahwa para anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) sudah menjalani tes cepat tersebut.

Sebagian malah mendapat hasil reaktif yang segera dilanjutkan dengan tes usap dan terbukti ada yang terpapar COVID-19.

Mereka yang termasuk diwajibkan lulus tes cepat adalah para saksi dari pasangan calon (paslon).

“Saksi itu kan seharian ada di TPS bersama para petugas, juga bertemu warga,” katanya.

Ia menyebutkan alasan para saksi paslon harus mengantongi surat tes cepat dengan hasil nonreaktif.

Petugas-petugas lain yang ada di TPS adalah petugas linmas dan petugas dari kepolisian. Mereka juga sebelum bertugas menjalani tes cepat dan hanya yang hasill tes nonreaktif yang bertugas kembali di lapangan.

Hingga Minggu, sudah terdeteksi positif COVID-19 berjumlah 23 orang dari KPPS yang sedianya bertugas pada pemungutan suara 9 Desember mendatang.

“Dari 735 orang yang menjalani tes 'swab' (usap), hasilnya 23 positif, 700 negatif dan masih ada 10 orang yang ditunggu hasilnya 'swab'-nya,” kata dia.

Dari mereka yang positif, sudah menjalani tindakan yang diperlukan seperti karantina mandiri, termasuk di dalamnya komisioner KPU Balikpapan Mega Feriani Ferry yang hasil tes usapnya positif. Dari hasil penelusuran diketahui ada staf KPU yang positif dan ada pula keluarga yang positif.

Pada akhir Oktober lalu, Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha menjadi yang pertama di KPU Balikpapan yang positif terpapar COVID-19, yang membuat jadwal debat publik pasangan calon sempat ditunda.

Pilkada Balikpapan 9 Desember mendatang bagian dari pilkada serentak yang digelar di seluruh Indonesia. Pilkada Balikpapan hanya diikuti satu pasangan calon, yaitu Rahmad Mas’ud-Thohari Aziz sementara beberapa pasangan calon lainnya tidak mendapat cukup dukungan dari partai politik yang ada di DPRD Balikpapan.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020