Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, batal menjadi tuan rumah perayaan Hari Nusantara (Harnus) pada 13 Desember mendatang, karena dikhawatirkan akan muncul klaster baru penularan COVID-19.


"Sebagai panitia daerah Harnus 2020 yang awalnya PPU sebagai tuan rumah, kami mengikuti keputusan panitia pusat yang membatalkan perayaan ini di PPU," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Kabupaten PPU Budi Santoso di Penajam, Minggu.

Panitia pusat telah memutuskan bahwa peringatan Harnus akan  dilakukan secara virtualvirtual. Karena itu, Kabupaten PPU pun akan mengikuti peringatan Harnus tersebut sama seperti kabupaten/kota lain di Indonesia, yakni secara virtual dari Jakarta.

Alasan pembatalan, lanjutnya, sangat logis karena pemerintah tidak ingin adanya klaster baru dalam penularan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), mengingat warga cenderung ingin menyaksikan langsung jika ada pertunjukan di suatu lokasi yang dikhawatirkan memicu kerumunan massa.
 
Semula, kata Budi lagi, persiapan PPU selaku tuan rumah cukup matang, karena Pantai Amal, Kecamatan Penajam, yang akan menjadi lokasi perayaan telah disiapkan dengan baik.
 
Di lokasi ini akan ada sejumlah atraksi, antara lain parade pesawat perang, terjun payung TNI-Polri, parade kapal hias nelayan, bahkan ada pengobatan massalmassal. Namun demi mencegah penularan COVID-19, maka semua  kegiatan ini dibatalkan.

Selain itu, di Pantai Amal tersebut juga akan disiapkan sejumlah kios yang memamerkan serta menjual aneka produk UMKM PPU seperti industri rumah tangga berbasis olahan makanan dan minuman dari hasil pertanian lokal.

"Ada sejumlah produk UMKM yang sudah terdaftar dan siap memeriahkan peringatan Hari Nusantara seperti batik khas PPU yang diproduksi di Desa Bangun Mulya, kemudian amplang, roti, keripik, kerupuk, aneka jajanan, jamu, dan berbagai hasil seni kriya dari bahan lokal. Tapi ini juga dibatalkan," ucap Budi. "

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020