Warga Desa Sri Raharja, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, "patungan" atau mengumpulkan dana secara pribadi untuk melakukan perbaikan sementara jalan penghubung antardesa yang kondisinya rusak parah.

Kepala Urusan Pemerintahan Desa Sri Raharja, Suprihatin saat ditemui di Penajam, Rabu mengungkapkan, jalan penghubung antardesa sudah lama sekali kondisinya rusak parah.

Pemerintahan Desa Sri Raharja menurut dia, sering mengusulkan perbaikan jalan penghubung antardesa kepada pemerintah kabupaten melalui Musrenbang (musyawarah rencana pembangunan) kecamatan.

"Hampir setiap tahun kami usulkan perbaikan jalan penghubung antardesa itu karena berpengaruh harga jual produksi pertanian di Desa Sri Raharja," ujar Suprihatin.

Bahkan lanjut dia, warga Desa Sri Raharja sempat berinisiatif "patungan" untuk "menambal sulam" jalan penghubung antardesa tersebut, namun tidak bertahan lama.

Pemerintahan Desa Sri Raharja berharap pemerintah kabupaten meningkatkan jalan penghubung antardesa itu menjadi semenisasi, sehingga mudah dilalui khususnya mengangkut hasil pertanian.

"Kerusakan jalan penghubung antardesa sudah lebih dari dua tahun terakhir, pada saat kemarau cukup sulit dilalui hampir dipenuhi lubang," jelas salah satu warga Desa Sri Raharja, Safrudin.

Sementara pada saat hujan kondisi jalan sepanjang lebih kurang dua kilometer tersebut menjadi licin dan berlumpur.

Tidak jarang kata Safrudin, kendaraan roda empat yang melintasi jalan penghubung antardesa mengalami amblas atau As roda patah.

"Kalau kemarau masih lumayan bisa dilalui, tapi kalau hujan sulit melalui jalan penghubung antar desa itu karena berlumpur," ucapnya.

Kondisi jalan penghubung antardesa yang sudah mengalami kerusakan parah cukup lama tersebut, namun tidak kunjung diperbaiki menjadi keluhan warga Desa Sri Raharja. 

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020