Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Ustadz Abdullah Umar, ayah Farhan Mujahid, terduga teroris yang tewas dalam baku tembak di Solo, Jawa Tengah, memiliki sebuah rumah panggung ketika tinggal di Desa Liang Bunyu, Kecamatan Sebatik Barat, Nunukan, Kalimantan Timur.

"Rumah yang terbuat dari kayu tersebut terdiri dari dua petak, tempat Ustadz Abdullah Umar alias Abu Umar tinggal bersama kedua istrinya, termasuk Farhan," ujar warga Liang Bunyu bernama Abbas, di Sebatik, Senin, yang saat ini tinggal di rumah itu.

Abbas mengaku dirinya merupakan penghuni ketiga setelah Ustadz Abdullah Umar meninggalkan rumah tersebut.

Ia mengatakan, tulisan Arab yang masih kelihatan di dinding dan pintu masuk rumah itu diduga adalah bekas tulisan keluarga Ustadz Abdullah Umar.

Tetapi ia mengaku tidak tahu secara detail mengenai Ustadz Abdullah Umar bersama anak tirinya Farhan Mujahid selama tinggal di Liang Bunyu, karena dirinya baru saja mengajar di sekolah berkas ayah Farhan, pernah menjadi kepala sekolah.

Rumah milik orangtua Farhan yang berdinding papan seadanya dengan setiap petak terdiri dari satu kamar itu terletak di samping kiri bagian belakang SD 041 Muhammadiyah, yang sekarang berubah nama menjadi SD 002 Muhammadiyah Liang Bunyu.

Ketika ditanyakan soal peninggalan keluarga Ustad Abdullah Umar berupa buku-buku, kitab suci Al Quran atau lain-lainnya, ia mengatakan tidak tahu menahu lagi karena sebelum tinggal di rumah itu telah dua keluarga lainnya yang pernah tinggal.

"Mungkin ada buku-buku atau Al Quran atau apa saja yang ditinggalkan waktu itu. Tapi saya sudah tidak dapat lagi karena sebelum saya tinggal di rumah ini sudah dua keluarga lainnya yang pernah tinggal. Yang saya dapat hanya tulisan Al Quran ini yang mungkin ditulis oleh keluarga Farhan," jelas Abbas.

Informasi yang dihimpun dari warga sekitar bekas tempat tinggal orangtua Farhan, aktivitas sehari-harinya apabila tidak mengajar, kata warga, pulang balik Sebatik-Tawau Malaysia tanpa diketahui apa usahanya. Biasanya, orang yang bolak balik Sebatik-Tawau punya bisnis, tapi orangtua Farhan ini tidak diketahui.

Makanya, ketika mereka (Ustadz Abdullah) merasa sudah dicurigai oleh warga setempat pada tahun 2005 lalu tiba-tiba pamitan untuk pulang ke kampungnya di Solo, Jawa Tengah.

"Jadi orangtua Farhan ini tiba-tiba meninggalkan Liang Bunyu dengan alasan pulang ke Jawa karena mulai tercium pergerakannya oleh warga sekitar sini," ujar salah seorang warga Liang Bunyu.  (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012