Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan bantuan paket sembako kepada para santri pondok pesantren yang ikut terdampak pandemi COVID-19.
Bantuan sebanyak 500 paket sembako tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi kepada perwakilan pondok pesantren (ponpes).
Kegiatan yang diinisiasi Dinas Sosial (Dinsos) Kalimantan Timur ini dilaksanakan di Aula Dinsos Kaltim, Senin (9/11).
"Bantuan ini memang masih terbatas. Lembaga-lembaga yang memiliki status berhak sebagai penerima bantuan ini banyak. Makanya, sesungguhnya apa yang kami lakukan ini stimulan, karena kita tidak mungkin bisa memberikan semua," tutur Wagub Hadi Mulyadi.
Hadi mengimbau kepada pemeruntah kabupaten dan kota untuk melakukan hal yang sama tergerak memeberikan bantuan kepada lembaga- lembaga pendidikan.
Hadi juga berharap peran perusahaan (swasta) ikut berkontribusi sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memberikan bantuan sosial dan pengembangan ekonomi kerakyatan.
"Kita tidak akan mati kelaparan selama mau berusaha. Tanah kita ini subur, seperti lagu tongkat batu dan kayu jadi tanaman. Dengan menanam tumbuhan di sekitar rumah untuk konsumsi sendiri, bisa menambah konsumsi kebutuhan pangan harian," ujar Hadi.
Hadir Kepala Dinsos Kaltim Agus Hari Kesuma. Jumlah bantuan sembako sebanyak 500 paket. Penerima bantuan sembako terdiri 10 yayasan pondok pesantren di Samarinda.
Ponpes penerima bantuan yaitu, Ponpes Hidayatul Mubtadin, Ponpes Hidayatullah Sempaja, Ponpes Rahmatullah Lempake, Ponpes Syaichona Cholil, Ponpes Darus Shofa, Ponpes Al Wa'id Palaran, Yayasan An Nahl, Ponpes Tahfidz Baitul Huffadz, Ponpes Ibadurrahman, dan Panti Asuhan Uswatun Hasanah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020