Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Sejumlah warga negara asing yang menjadi peserta Rally Yact mengagumi keindahan Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Richard, seorang peserta Rally Yacth asal Inggris, yang merupakan salah satu dari 22 peserta asing, Kamis, mengatakan, Pulau Derawan adalah pulau yang sangat indah.
"Saya baru saja tiba, saya tidak dapat berkata banyak, tetapi pulau ini memang sangat indah," ujarnya.
Dia mengaku bersama timnya telah berlayar selama tiga bulan. "Lomba dimulai bulan Juli, tetapi kami berlayar dari Inggris ke Australia selama satu bulan lebih," ungkapnya.
Peserta Rally Yact yang merupakan bagian promosi pariwisata Sail Morotai, Pulau Moratai, Maluku Utara, dari berbagai negara itu berkunjung ke Pulau Derawan.
Rally Yacth tersebut sebenarnya diikuti oleh 132 kapal, namun hanya 13 kapal yang singgah di Pulau Derawan, sisanya berlayar berdasarkan rally point masing-masing.
Peserta yang berasal dari 22 negara, terdiri dari 132 kapal layar tersebut terbagi menjadi dua tim.
Tim Richard sendiri menempuh rute dari Darwin ke arah timur, memasuki kepulauan Indonesia melalui Saumlaki. "Rute perjalanan kami berlanjut ke Banda, Buru, Ternate dan Wakatobi," terang Richard.
Sementara tim yang lain ke arah barat menyebar ke rute lainnya. Ada pula tim lain yang dipecah melintasi perairan Indonesia melalui Kupang, kemudian berlanjut ke Alor, Lembata, Ende dan Riung sebelum akhirnya bertemu kembali di Labuan Bajo dan melanjutkan rute kembali ke Austrlia.
"Tetapi kami harus singgah terlebih dahulu di Morotai (Maluku Utara) sebagai salah satu rally point kami," ujar Richard.
Pria yang juga baru saja melintasi perairan India dan Malaysia itu mengatakan, tidak ada kendala yang berarti dalam kegiatan perahu layar itu.
"Segala sesuatunya cukup baik, cuaca sangat sempurna dan kecepatan angin cukup stabil," tuturnya.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Cristine, peserta asal Australia yang menyatakan kekagumannya terhadap keindahan Pulau Derawan.
"Saya baru saja tiba lewat tengah hari tadi. Pulau ini memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa, matahari yang bagus, air yang jernih dan ikan dengan warna yang menarik," kata wanita berambut pirang itu.
"Jujur saya akui saya tidak tahu banyak tentang pulau ini, tetapi setibanya di sini saya terpikat, seharusnya masyarakat dunia mengenal pulau ini. Pemandangannya jauh lebih baik dari pulau Bali yang pernah saya kunjungi," paparnya.
Cristine menilai, Pulau Derawan sangat layak menjadi tujuan pariwisata internasional.
"Kalau saya dimintai pendapat tentang pulau ini, sangat luar biasa, menakjubkan, orang-orang (turis) dari berbagai negara sebaiknya menjadikan pulau ini sebagai tujuan wisata. Seperti hal-nya kami, mereka tidak akan menyesal pernah datang kemari, mungkin kami akan kembali lagi saat libur musim panas tiba," kata Cristine.
Selain bermalam di Pulau Derawan, para peserta Rally Yatch juga diajak berkeliling ke kepulauan yang terdapat di Kabupaten Berau.
"Mereka juga kami perkenalkan tempat-tempat wisata yang lain, mereka diajak menyelam di Pulau Kakaban, mengunjungi Pulau Sangalaki dan Pulau Maratua," kata Kabag Humas Protokol, Mappasikra Mappasaleng. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Richard, seorang peserta Rally Yacth asal Inggris, yang merupakan salah satu dari 22 peserta asing, Kamis, mengatakan, Pulau Derawan adalah pulau yang sangat indah.
"Saya baru saja tiba, saya tidak dapat berkata banyak, tetapi pulau ini memang sangat indah," ujarnya.
Dia mengaku bersama timnya telah berlayar selama tiga bulan. "Lomba dimulai bulan Juli, tetapi kami berlayar dari Inggris ke Australia selama satu bulan lebih," ungkapnya.
Peserta Rally Yact yang merupakan bagian promosi pariwisata Sail Morotai, Pulau Moratai, Maluku Utara, dari berbagai negara itu berkunjung ke Pulau Derawan.
Rally Yacth tersebut sebenarnya diikuti oleh 132 kapal, namun hanya 13 kapal yang singgah di Pulau Derawan, sisanya berlayar berdasarkan rally point masing-masing.
Peserta yang berasal dari 22 negara, terdiri dari 132 kapal layar tersebut terbagi menjadi dua tim.
Tim Richard sendiri menempuh rute dari Darwin ke arah timur, memasuki kepulauan Indonesia melalui Saumlaki. "Rute perjalanan kami berlanjut ke Banda, Buru, Ternate dan Wakatobi," terang Richard.
Sementara tim yang lain ke arah barat menyebar ke rute lainnya. Ada pula tim lain yang dipecah melintasi perairan Indonesia melalui Kupang, kemudian berlanjut ke Alor, Lembata, Ende dan Riung sebelum akhirnya bertemu kembali di Labuan Bajo dan melanjutkan rute kembali ke Austrlia.
"Tetapi kami harus singgah terlebih dahulu di Morotai (Maluku Utara) sebagai salah satu rally point kami," ujar Richard.
Pria yang juga baru saja melintasi perairan India dan Malaysia itu mengatakan, tidak ada kendala yang berarti dalam kegiatan perahu layar itu.
"Segala sesuatunya cukup baik, cuaca sangat sempurna dan kecepatan angin cukup stabil," tuturnya.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Cristine, peserta asal Australia yang menyatakan kekagumannya terhadap keindahan Pulau Derawan.
"Saya baru saja tiba lewat tengah hari tadi. Pulau ini memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa, matahari yang bagus, air yang jernih dan ikan dengan warna yang menarik," kata wanita berambut pirang itu.
"Jujur saya akui saya tidak tahu banyak tentang pulau ini, tetapi setibanya di sini saya terpikat, seharusnya masyarakat dunia mengenal pulau ini. Pemandangannya jauh lebih baik dari pulau Bali yang pernah saya kunjungi," paparnya.
Cristine menilai, Pulau Derawan sangat layak menjadi tujuan pariwisata internasional.
"Kalau saya dimintai pendapat tentang pulau ini, sangat luar biasa, menakjubkan, orang-orang (turis) dari berbagai negara sebaiknya menjadikan pulau ini sebagai tujuan wisata. Seperti hal-nya kami, mereka tidak akan menyesal pernah datang kemari, mungkin kami akan kembali lagi saat libur musim panas tiba," kata Cristine.
Selain bermalam di Pulau Derawan, para peserta Rally Yatch juga diajak berkeliling ke kepulauan yang terdapat di Kabupaten Berau.
"Mereka juga kami perkenalkan tempat-tempat wisata yang lain, mereka diajak menyelam di Pulau Kakaban, mengunjungi Pulau Sangalaki dan Pulau Maratua," kata Kabag Humas Protokol, Mappasikra Mappasaleng. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012