Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim)- Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, membagikan 7.000 kelambu untuk warga setempat guna mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah dengue.
"Tidak hanya melakukan fogging dan membagikan bubuk abate ke warga belum lama ini, Dinas Kesehatan juga membagikan kelambu kepada warga kampung yang didistribusikan melalui puskesmas pembantu," kata Andreas Basso, kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Berau, Kamis.
Rencananya pembagian kelambu ke warga akan terus berlanjut, menurut Andreas, akan ada pengiriman selanjutnya sebanyak 18.000 kelambu dari Kementerian Kesehatan yang bekerja sama dengan Global Fund, salah satu lembaga yang peduli dengan penyakit demam berdarah.
Selain itu, juga ada kelebihan kelambu di Dinas Kesehatan Kaltim dan Kabupaten Malinau yang disarankan untuk diambil.
Hanya saja Dinas Kesehatan Berau terkendala dana untuk mengambil kelebihan kelambu di provinsi dan Kabupaten Malinau. "Sehingga kami tunggu kiriman dari kementerian aja," ujarnya.
Andreas juga mengingatkan warga agar tidak membeli kelambu bantuan Kementerian Kesehatan itu karena kelambu tersebut tidak diperjualbelikan. "Kelambu itu sama aja dengan bubuk abate yang tidak diperjualbelikan," tegasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Tidak hanya melakukan fogging dan membagikan bubuk abate ke warga belum lama ini, Dinas Kesehatan juga membagikan kelambu kepada warga kampung yang didistribusikan melalui puskesmas pembantu," kata Andreas Basso, kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Berau, Kamis.
Rencananya pembagian kelambu ke warga akan terus berlanjut, menurut Andreas, akan ada pengiriman selanjutnya sebanyak 18.000 kelambu dari Kementerian Kesehatan yang bekerja sama dengan Global Fund, salah satu lembaga yang peduli dengan penyakit demam berdarah.
Selain itu, juga ada kelebihan kelambu di Dinas Kesehatan Kaltim dan Kabupaten Malinau yang disarankan untuk diambil.
Hanya saja Dinas Kesehatan Berau terkendala dana untuk mengambil kelebihan kelambu di provinsi dan Kabupaten Malinau. "Sehingga kami tunggu kiriman dari kementerian aja," ujarnya.
Andreas juga mengingatkan warga agar tidak membeli kelambu bantuan Kementerian Kesehatan itu karena kelambu tersebut tidak diperjualbelikan. "Kelambu itu sama aja dengan bubuk abate yang tidak diperjualbelikan," tegasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012