Warga Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara menaruh harapan besar kepada pemerintah baik provinsi maupun kabupaten agar memberikan perhatian terhadap infrastruktur yang ada di wilayah mereka.

Seperti dikatakan Anggota DPRD Salehuddin ketika menyebutkan hasil serap aspirasi warga Muara Muntai, Rabu (28/10/2020). 

Ia menjelaskan bahwa masyarakat sudah sejak lama mengeluhkan sarana prasarana infrastruktur publik yang salah satunya jalan dan jembatan.

“Perlu dibangunkan jembatan yang menghubungkan Desa Kayu – Desa Kuyung sebab selama ini hanya menggunakan perahu dan kapal feri untuk mengangkut barang dan kendaraan, jadi sudah saatnya warga merasakan kemudahan dengan adanya jembatan,” jelasnya.

Menurutnya, jalur perairan satu satunya akses utama karena apabila menggunakan jalur darat jalannya hampir tidak bisa dilewati terlebih apabila memasuki musim penghujan. Kondisi ini amat memprihatinkan sebab sudah berlangsung sejak lama.

“Jalan di beberapa wilayah Muara Muntai sudah menjadi rahasia umum banyak yang tidak layak, memang ada beberapa yang sudah dilakukan pembangunan akan tetapi memang harus terus dimaksimalkan,” tuturnya.

Keberadaan jalan dan jembatan merupakan salah satu bentuk pemenuhan pelayanan dasar pemerintah kepada masyarakat karena selain bersentuhan langsung dengan warga juga digunakan untuk aktifitas sehari-hari.

Sulitnya akses tentu membuat harga barang terutama sembako melambung tinggi sedangkan dimasa pandemi covid-19 seperti sekarang kondisi perekonomian warga masih jauh dari ideal. 
 
Logo-DPRD Kaltim (Dok Antaranews Kaltim)

"Jembatan dan jalan tidak hanya menjadi penghubung antar kecamatan saja tetapi antar kabupaten, sebab Muara Muntai lebih dekat dengan Kabupaten Kutai Barat, itu artinya pembangunan perekonomian warga akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan infrastruktur,” ujarnya.

Selain persoalan tersebut, Politikus Golkar itu menyebutkan bahwa masyarakat meminta pemerintah mengadakan program peningkatan sumber daya manusia berupa berbagai macam pelatihan kewirausahaan.

Pasalnya, tantangan kehidupan semakin kompleks tidak hanya dipengaruhi dari persaingan tenaga profesional tetapi juga berbagai produk hasil olahan. 

Tanpa dilakukan peningkatan skill ditambah dengan segala keterbatasan sarana prasarana informasi dan teknologi warga lokal khususnya di daerah pedesaan semakin jauh tertinggal.

“Melalui pelatihan kewirausahaan pemuda seperti warung terapung, pembinaan kelompok nelayan dan kelompok ternak sapi. Sebab ketiga hal tersebut dinilai paling ideal dengan karakteristik wilayah Muara Muntai. Pembinaan UMKM juga harus lebih ditingkatkan oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait, khususnya pada produk olahan agar mampu bertahan bahkan berkembang ditengah kondisi seperti sekarang,”pungkasnya. 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020