Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Pejabat Pemerintah Kabupaten Berau pada Selasa (28/8) mengadakan studi banding ke Bandara Hang Nadim di Pulau Batam untuk mempelajari pengelolaan Bandara Kalimarau.
"Dalam waktu dekat, terminal bandara Kalimarau segera dioperasikan. Namun, bagaimana bentuk pengelolaannya, ini yang tengah dipersiapkan oleh pemkab bersamainstansi terkait." kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Berau Fahmi Rizani, Senin di Tanjung Redeb.
Salah satu pertimbangan pilihan studi ke Bandara Hang Nadim, Batam, karena bandara tersebut dikelola tersendiri antara otorita Batam dengan kementerian Perhubungan.
Pengelolaan ataupun penyelenggaraan bandara Hang Nadim didasarkan pada Kepres No 78 Tahun 1995.
Tim studi banding yang dipimpin Wabup Berau Ahmad Rifai, menurut Fahmi, akan mempelajari banyak hal baik dari sisi darat maupun dari sisi bandara.
"Pemkab memang sangat berminat, untuk mengelola bandara bersama-sama dengan Kementerian Perhubungan," kata Fahmi.
Membangun Bandara Kalimarau yang merupakan pengembangan dari kawasan yang memang sudah ada sebelumnya, bagi pemkab menjadi kewajiban. Selama ini potensi wisata maupun maraknya investasi tidak didukung dengan fasilitas bandara yang memadai.
"Dulu masih diterbangi pesawat berukuran kecil sejenis ATR, sekarang pesawat jenis Boeing 737-300 sudah melakukan penerbangan reguler," kata Fahmi.
Pembangunan bandara yang dilakukan cukup lama dan memerlukan biaya APBD Kabupaten yang cukup besar, sudah memasuki tahap II.
Untuk tahap pertama, terminal bandara sudah dinyatakan selesai bersama dengan semua fasilitas yang dibutuhkan airline. Begitupun ruang VIP yang terpisah serta fasilitas Air Traffic Control (ATC).
"Hingga akhir tahun ini, diharapkan pembangunan tahap II juga sudah rampung," tegasnya.
Bandara Kalimarau juga menjadi salah satu proyek besar yang akan diresmikan Presiden bersama-sama dengan sejumlah proyek besar lainnya yang ada di Kaltim. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Dalam waktu dekat, terminal bandara Kalimarau segera dioperasikan. Namun, bagaimana bentuk pengelolaannya, ini yang tengah dipersiapkan oleh pemkab bersamainstansi terkait." kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Berau Fahmi Rizani, Senin di Tanjung Redeb.
Salah satu pertimbangan pilihan studi ke Bandara Hang Nadim, Batam, karena bandara tersebut dikelola tersendiri antara otorita Batam dengan kementerian Perhubungan.
Pengelolaan ataupun penyelenggaraan bandara Hang Nadim didasarkan pada Kepres No 78 Tahun 1995.
Tim studi banding yang dipimpin Wabup Berau Ahmad Rifai, menurut Fahmi, akan mempelajari banyak hal baik dari sisi darat maupun dari sisi bandara.
"Pemkab memang sangat berminat, untuk mengelola bandara bersama-sama dengan Kementerian Perhubungan," kata Fahmi.
Membangun Bandara Kalimarau yang merupakan pengembangan dari kawasan yang memang sudah ada sebelumnya, bagi pemkab menjadi kewajiban. Selama ini potensi wisata maupun maraknya investasi tidak didukung dengan fasilitas bandara yang memadai.
"Dulu masih diterbangi pesawat berukuran kecil sejenis ATR, sekarang pesawat jenis Boeing 737-300 sudah melakukan penerbangan reguler," kata Fahmi.
Pembangunan bandara yang dilakukan cukup lama dan memerlukan biaya APBD Kabupaten yang cukup besar, sudah memasuki tahap II.
Untuk tahap pertama, terminal bandara sudah dinyatakan selesai bersama dengan semua fasilitas yang dibutuhkan airline. Begitupun ruang VIP yang terpisah serta fasilitas Air Traffic Control (ATC).
"Hingga akhir tahun ini, diharapkan pembangunan tahap II juga sudah rampung," tegasnya.
Bandara Kalimarau juga menjadi salah satu proyek besar yang akan diresmikan Presiden bersama-sama dengan sejumlah proyek besar lainnya yang ada di Kaltim. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012