Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pelaksanaan Pembangunan (TGUP3) Kaltim, Ibrahim mengatakan sebagai daerah penyangga calon Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, Kabupaten Paser harus mampu meningkatkan ketahanan di bidang pangan.


“Potensi Paser sebagai daerah penyangga IKN, kita tingkatkan terus ketahanan pangan, bagaimana masyarakat bisa memenuhi kebutuhan,” kata Ibrahim saat mengikuti rapat dengan Wakil Bupati Paser H. Kaharuddin dan Balai Karantina Pertanian Balikpapan, Kamis (01/10).

Ibrahim menerangkan untuk mewujudkan daerah yang kuat di bidang ketahanan pangan, Pemkab Paser harus meningkatkan produktivitas produksi pertanian.

“Alhamdulilah kita dapat laporan beras kita surplus 25 ribu ton,” ujar Ibrahim. 

Selain tanaman pangan, lanjut Ibrahim, Pemkab Paser juga memiliki potensi tanaman hortikultura yang bisa dikembangkan, mengingat masih luasnya lahan terbuka di daerah ini.

“Bukan hanya pangan beras, tapi hortikultura seperti buah-buahan. Apalagi Paser dulu terkenal dengan jeruk Padang Pangrapat. Selain itu ada semangka dan melon,” ujarnya.

Setelah dua komoditas pertanian tersebut, kata Ibrahim, komoditas sarang walet juga memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan.

“Walet bagus juga karena Paser daerah rawa seperti di Petiku, Meruat, Muara Adang . Cuma sekarang masalah harga dikeluhkan, 15 juta itu bisa lebih bagus kalau sarang waletnya bersih, kualitasnya ditingkatkan,” terang Ibrahim.

Sementara Balai Karantina Pertanian Balikpapan mengusulkan kepada Pemerintah Daerah untuk membuat tempat pembersihanhasil sarang walet untuk menghasilkan sarang walet yang berkualitas.

Karena selama ini menurutnya, proses pembersihan dilakukan di luar Kaltim yaitu di Surabaya, Batam dan Jakarta. Jika pembersihan dilakukan di daerah Paser, maka sarang burung walet bisa langsung diekspor.

“Makanya karantina tadi sudah punya program untuk pembersihan hasil sarang walet, tapi tergantung si membeli itu paham tidak,” katanya.

Pewarta: R. Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020