Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kesulitan mencari sumber air baku baru untuk pengolahan air bersih selama musim kemarau.

Direktur Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Abdul Rasyid saat ditemui di Penajam, Rabu mengatakan, untuk mengantisipasi ketersediaan air baku selama kemarau dengan mencari sumber air baku baru.

"Kami mencari sumber air baku baru untuk menjaga ketersediaan air baku pengolahan air bersih antisipasi selama kemarau," ujarnya.

"Kami masih kesulitan mencari sumber air baku baru dil wilayah Kecamatan Penajam, debit air Sungai Lawe-Lawe terancam berkurang pada saat kemarau," ungkap Abdul Rasyid.

Pencarian sumber air baku baru di wilayah Kecamatan Penajam untuk pengolahan air bersih menurut dia, sampai saat ini belum membuahkan hasil.

Begitu juga dengan pembangunan embung atau penampungan air di kawasan Bendungan Lawe-Lawe lanjut Abdul Rasyid, masih terganjal proses perizinan lahan milik PT Pertamina (Persero).

"Satu satunya solusi membuat penampungan air di sisi kanan Bendungan Lawe-Lawe, tapi lahan itu milik pertamina.," tambahnya.

"Proses negosiasinya kami dorong ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR, sebab bukan kewenangan teknis Perumda Air Minum Danum Taka," ucap Abdul Rasyid.

Kalau percepatan Bendungan Lawe-Lawe tidak segera direalisasikan jelasnya, Perumda Air Minum Danum Taka tidak mempunyai sumber air baku lain.

Jika debit air Sungai Lawe-Lawe sebagai sumber air baku terus menurun kata Abdul Rasyid, maka kawasan Bendungan Lawe-Lawe bakal digenangi sebagai sumber cadangan air baku pengolahan air bersih.

Saat ini ia menimpali lagi, ketinggian air Sungai Lawe-Lawe hanya sekitar empat meter dan tidak menutup kemungkinan akan terus berkurang karena intensitas hujan semakin rendah.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020