Tanjung Redeb 9/8 (Antara News Kaltim )-Antrean panjang kendaraan kembali terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) wilayah Kabupaten Berau, sejak Kamis dan Jumat.

Ratusan kendaraan yang menunggu sejak pagi memadati tiga SPBU yang beroperasi seperti SPBU di jalan H Isa III dan  SPBU Bujanga  di
Kecamatan Tanjung Redeb kemudian SPBU Rinding di Kecamatan Teluk Bayung.

Loper koran Bambang yang rumahnya dekat dengan SPBU Rinding, Jumat mengungkapkan, betapa lelahnya mengantri di SPBU di bawah terik
matahari sedangkan deadline harus ke Bandara mengambil koran yang datang via pesawat dari Samarianda, kemudian di bagikan ke pelanggan di Tanjung Redeb dan sekitarnya.

 "Jika harus membeli di eceran dengan harga Rp 6.000 bahkan ada yang Rp 7.000 , maka lumayan berat di ongkos, tetapi jika SPBU tutup, tidak ada pilihan," katanya.

Sebelumnya keadaan sempat membaik beberapa minggu di Tanjung Redeb dan sekitarnya, tidak terjadi antrean panjang di SPBU, namun dua minggu menjelang hari raya Idul Fitri 1433 hijriah ini, antrean panjang kembali terjadi.

Tampak kendaraan roda dua dan roda empat berbaris memanjang menunggu antrean pada 3 buah SPBU yang beroperasi, juga tampak polisi
pamong praja memantau.

Bambang Linus Pranoto Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mengungkapkan tetap memantau harga bbm baik solar maupun bensin agar tidak melebih dari harga eceran tertinggi (het), sehingga tidak membebankan masyarakat.

 Kejadian krisis BBM sudah hampir 4 tahun terakhir ini, antrean panjang kerap terjadi di sejumlah SPBU di Kabupaten Berau, meski sudah menambah depo BBM di Samburakat, namun keadaan krisis terus menerpa warga Berau.(*)

Pewarta: Helda Milidiana

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012