Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Kantor Administrasi Pelabuhan (Adpel) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, memprediksikan lonjakan penumpang arus mudik Lebaran di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan baru terjadi pada H-5.

Berkaitan dengan kemungkinan ini, Kantor Adpel Nunukan melakukan apel gabungan dengan seluruh instansi yang berkompeten di area pelabuhan, kata Kepala Sub Seksi Penjagaan dan Penyelamatan Adpel Kabupaten Nunukan, Muhammad Nor, di Nunukan, Senin.

Apel siaga ini digelar pada Senin bertempat di halaman pos polisi Kesatuan Polisi Pengamanan Pelabuhan (KPPP) Polres Nunukan yang terletak di dalam area Pelabuhan Tunon Taka yang dihadiri petugas dari polisi KPPP, Kantor Bea dan Cukai, PT Pelni, dan perwakilan dari PT Pelindo dan Adpel sendiri selaku koordinator pengamanan arus mudik nantinya.

Muhammad Nor menambahkan, pengamanan arus mudik akan berlangsung selama satu bulan yaitu 4 Agustus 2012 sampai 4 September 2012. Dengan sistem mendirikan pos-pos pengamanan dengan melibatkan seluruh instansi yang bertanggungjawab terhadap pelabuhan seperti imigrasi, bea cukai, karantina hewan, kesehatan pelabuhan, PT Pelindo dan petugas dari Adpel Nunukan sendiri.

"Posko ini akan dijaga sejak pagi hari sampai kapal meninggalkan Pelabuhan Tunon Taka," ujarnya.

Ia menegaskan pengamanan arus mudik di Pelabuhan Tunon Taka merupakan pertama kalinya dilakukan dengan maksud menjaga segala kemungkinan yang bakal terjadi terhadap penumpang yang akan mudik lebaran ke kampung halamannya.

Namun disayangkan, ketidakhadiran sejumlah instansi terkait seperti imigrasi, karantina hewan dan tumbuhan, kesehatan pelabuhan dan PT Pelindo yang hanya mengutus perwakilannya.

Padahal, diharapkan yang pada apel siaga itu semua para petinggi jajaran petugas pelabuhan yang berkompoten. Kantor Kesehatan pelabuhan misalnya, kehadirannya sangat diharapkan dengan harapan mendapatkan penyampaian untuk menyediakan petugas kesehatan dan mobil ambulance berada setiap saat di posko gabungan pengamanan arus mudik tersebut.

Kemudian, ia menambahkan, lonjakan diperkirakan baru terjadi pada H-5 karena memperhatikan pengalaman tahun sebelumnya. Lalu, pada H-5 itu merupakan pelayaran terakhir dari Pelabuhan Tunon Taka sebelum hari raya Idul Fitri 1433 Hijriyah.

Pada hari yang bersamaan, terdapat dua buah kapal yang akan berangkat bersamaan yaitu KM Tidar milik PT Pelni dan KM Thalia, milik PT Citra Niaga Mandiri (CNM) tujuan Pelabuhan Nusantara Parepare, Sulawesi Selatan.

Saat lonjakan penumpang inilah, Muhammad Nor mengakui sering terjadi hal-hal yang tidak diinginkan mulai dari Pelabuhan Antar Bangsa sampai di atas kapal misalnya tindak kriminal. Makanya dengan adanya posko gabungan pengamanan, dapat diantisipasi hal-hal seperti itu.  (*)

 

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012