Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim dan Koordinator Pendamping Wilayah (KPW) Kaltim melaksanakan Focus Group Discussions (FGD) Virtual dalam rangka rapat koordinasi (Rakor) dan evaluasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) tahun anggaran 2020 di Provinsi Kaltim.
Kepala DPMPD Kaltim, HM Syirajudin mengatakan koordinasi dan evaluasi sangat dibutuhkan dalam mendukung suksesnya pelaksanaan P3MD di Provinsi Kaltim. Dia menilai permasalahan pelaksanaan P3MD bersifat dinamis, sehingga butuh koordinasi intens secara berjenjang antar pihak terkait, pelaksanaannya seperti KPW dan tenaga pendamping profesional di lapangan.
“Semua harus dikoordinasikan. Jangan sampai permasalahan di lapangan terakumulasi sehingga sulit untuk diatasi. Bila perlu ada catatan harian, mingguan, dan bulanan terkait permasalahan dan kendala dalam rangka koordinasi untuk mencarikan solusi di lapangan,“ kata Syirajudin saat FGD Virtual DPMPD Kaltim – KPW Kaltim, Selasa (8/9).
Dia menegaskan, bila perlu DPMPD bersama KPW turun ke lapangan bersama,jika dijumpai masalah yang perlu penanganan cepat, sehingga bisa di kroscek langsung dan tidak hanya menerima laporan di atas kertas.
Syrajudin mengakui kinerja pendampingan pelaksanaan P3MD yang dilakukan DPMPD sebagai Satker P3MD tidak bisa dilakukan sendiri. Butuh dukungan pihak luar DPMPD seperti KPW dan Tenaga Pendamping Profesional.
Menurutnya capaian keberhasilan lonjakan peringkat Indek Desa Membangun (IDM) Kaltim dari awalnya peringkat 23 secara nasional pada 2016 menjadi peringkat 9 secara nasional pada 2020.Tentu merupakan lompatan luar biasa berkat kerjasama, koordinasi, dan dukungan semua termasuk KPW dan pendamping.
Sependapat dengan itu, Kabid Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan, Riani Tisnadewi menegaskan bahwa dalam menuntaskan pelaksanaan P3MD perlu bersinergi. Karenanya sinergisitas antara DPMPD – KPW yang sudah terjalin tetap dilakukan dengan baik.
“Selama ini sudah terjalin baik hubungan DPMPD - KPW. Bagaimana meneruskan kedepan dan memperbaharui semangat membangun desa. Terpenting perlu diskusi penyelesaian kendala di lapangan,” sebutnya.
Sementara itu KPW Kaltim, Asnawi mengatakan bukan perkara gampang mempertahankan peringkat 9 nasional IDM Kaltim, karena semua provinsi pasti berlomba melakukan perbaikan.
“Makanya harus duduk bareng membedah langsung persoalan IDM. Perlu forum khusus membahas indikator-indikator penilaian yang harus dilakukan pendampingan,”katanya.
Hadir mengikuti FGD Virtual tersebut diantaranya Kabid Pemdeskel Kasmawati bersama dua kepala seksinya Abdul Rivai, Dakwan Diny, dan Vincentius Samadi Ponco Putro, Kabid Pemberdayaan Kelembagaan dan Sosbudmasy Noor Fathoni, dan Kepala Seksi Usaha Ekonomi Masyarakat, Muriyanto, dan Kasi pada Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Peredesaan Ahmad Nahjani, Esthi Susila Rini, dan Isnawati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020