Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Paser Amir Faisol mengatakan pihaknya akan memprioritaskan penempatan tenaga kesehatan (nakes) di Dusun Mului, kampung terpencil di Desa Swan Slutung Kecamatan Muara Komam.


“Akan diprioritaskan penempatan tenaga Kesehatan di Dusun Mului,” ujar Amir, di Tanah Grogot, Senin (31/8). 

Amir mengatakan, sebelumnya Sekretaris Daerah (Sekda) Paser Katsul Wijaya telah meresmikan pembangunan rumah singgah di Dusun Mului, yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan pengajar.

Untuk menuju Dusun Mului butuh waktu 2,5 jam dari Ibu Kota Kecamatan Muara Komam atau sekitar 90 kilometer.

“Kami apresiasi yang sangat tinggi kepada Desa Swan Slutung yang telah membangun rumah singgah,” ujar Amir.

Dinkes Paser meminta Kepala Desa Swan Slutung membuat usulan permohonan penempatan tenaga Kesehatan, melalui Puskesmas Muara Komam.

Dia menjelaskan perlu mendapatkan kepastian terlebih dahulu usulan kekurangan tenaga kesehatan. Nanti lewat Puskesmas, diusulkan dan disampaikan ke Dinkes. 
Namun Dinkes Paser tidak bisa memastikan, penempatan Nakes dilakukan tahun ini. 

“Kita akan lihat dari anggaran yang ada. Saya belum bisa pastikan, paling tidak di tahun depan dan hal ini menjadi prioritas yang harus di penuhi,” kata Amir.

Menurutnya Dinkes Paser sudah menempatkan Puskesmas Pembantu (Pusban) tersebar di 139 desa. Namun karena berhubung jarak Dusun Mului dengan desa induk yaitu Desa Swan Slutung cukup jauh, maka diperlukan tenaga Kesehatan yang bertugas di sana.

“Seingat saya, di desa induknya, di Desa Swan Slutung, Pusban itu sudah ada. Namun ini karena jaraknya cukup jauh dengan kantor desa,” ujarnya.

Amir menegaskan Dinkes akan memfokuskan perhatian kepada pelayanan kesehatan di Dusun Mului.

“Ini menjadi konsentrasi dan perhatian kita karena harus menjamin pelayanan kesehatan terpencil  bisa lebih baik,” tutup Amir.(ADV/MC Kominfo Paser) 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020