Penajam (ANTARA News Kaltim) - Sejumlah desa di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih belum mendapat aliran listrik dari PLN, kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Baharuddin Muin, di Penajam, Sabtu.
"Sebagian desa di Kecamatan Sepaku, terutama desa atau perkampungan yang dekat dengan perbatasan Kutai Barat, termasuk juga sejumlah desa dan kecamatan lain," katanya.
Menurut Muin, warga menyiasati kebutuhan listrik tersebut dengan berbagai cara, mulai dari mengadakan listrik swadaya menggunakan genset, untuk peralatan listrik tertentu menggunakan listrik yang tersimpan dalam aki (akumulator), hingga bergotong royong menyambung listrik PLN ke desa mereka secara swadaya.
"Masyarakat mengadakan sendiri mulai dari kabel hingga tiang listrik," ujarnya.
Menurut dia, karena pemasangan sambungan bukan resmi oleh PLN, boleh jadi juga tidak menggunakan perhitungan teknis PLN dan bahan yang digunakan juga tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
"Yang membuat sambungan sendiri, terutama sambungan yang ke rumah, atau bahkan instalasi di rumah-rumah, itu agak mengkhawatirkan kami soal keamanannya," kata Muin.
Selain masih ada warga yang belum mendapat listrik, masyarakat juga mengeluhkan kerapnya pemadaman dilakukan PLN.
Kepala PT PLN Ranting Petung Novianto mengatakan, kendala yang dihadapi PLN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah belum terkoneksinya semua jaringan listrik di seluruh wilayah PPU.
Karena itulah, permintaan pasang baru belum bisa terjangkau meski daya tersedia cukup besar.
Menurut Novianto, mereka telah berupaya meminta anggaran agar jaringan listrik sampai ke wilayah yang belum ada jaringan, sehingga permintaan pasangan baru warga segara dilaksanakan. Apalagi saat ini sumber daya listrik di PPU surplus mencapai 2 MW.
"Namun belum ada jaringan untuk menjangkau pemukiman masyarakat," jelasnya.
Tentang sering kalinya pemadaman, menurut Novianto, disebabkan oleh dua penyebab, yakni teknis dan non teknis.
Kebanyakan disebabkan oleh faktor non teknis berasal dari alam, seperti cuaca dan atau terjadinya gesekan dahan pohon atau kelapa yang memicu terjadinya korsleting listrik.
Tetapi pihaknya berupaya untuk menekan terjadinya pemadaman dengan cara memangkas ranting atau cabang pohon yang dekat dengan kabel tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Sebagian desa di Kecamatan Sepaku, terutama desa atau perkampungan yang dekat dengan perbatasan Kutai Barat, termasuk juga sejumlah desa dan kecamatan lain," katanya.
Menurut Muin, warga menyiasati kebutuhan listrik tersebut dengan berbagai cara, mulai dari mengadakan listrik swadaya menggunakan genset, untuk peralatan listrik tertentu menggunakan listrik yang tersimpan dalam aki (akumulator), hingga bergotong royong menyambung listrik PLN ke desa mereka secara swadaya.
"Masyarakat mengadakan sendiri mulai dari kabel hingga tiang listrik," ujarnya.
Menurut dia, karena pemasangan sambungan bukan resmi oleh PLN, boleh jadi juga tidak menggunakan perhitungan teknis PLN dan bahan yang digunakan juga tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
"Yang membuat sambungan sendiri, terutama sambungan yang ke rumah, atau bahkan instalasi di rumah-rumah, itu agak mengkhawatirkan kami soal keamanannya," kata Muin.
Selain masih ada warga yang belum mendapat listrik, masyarakat juga mengeluhkan kerapnya pemadaman dilakukan PLN.
Kepala PT PLN Ranting Petung Novianto mengatakan, kendala yang dihadapi PLN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah belum terkoneksinya semua jaringan listrik di seluruh wilayah PPU.
Karena itulah, permintaan pasang baru belum bisa terjangkau meski daya tersedia cukup besar.
Menurut Novianto, mereka telah berupaya meminta anggaran agar jaringan listrik sampai ke wilayah yang belum ada jaringan, sehingga permintaan pasangan baru warga segara dilaksanakan. Apalagi saat ini sumber daya listrik di PPU surplus mencapai 2 MW.
"Namun belum ada jaringan untuk menjangkau pemukiman masyarakat," jelasnya.
Tentang sering kalinya pemadaman, menurut Novianto, disebabkan oleh dua penyebab, yakni teknis dan non teknis.
Kebanyakan disebabkan oleh faktor non teknis berasal dari alam, seperti cuaca dan atau terjadinya gesekan dahan pohon atau kelapa yang memicu terjadinya korsleting listrik.
Tetapi pihaknya berupaya untuk menekan terjadinya pemadaman dengan cara memangkas ranting atau cabang pohon yang dekat dengan kabel tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012