Sebanyak 931 penderita malaria tercatat di pusat-pusat pelayanan kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sepanjang 2020, kata Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan setempat Ponco Waluyo.
"Pasien terjangkit malaria didominasi warga luar Penajam Paser Utara yang berdomisili di daerah perbatasan," ungkap Ponco Waluyo ketika ditemui di Penajam, Rabu.
"Penderita malaria itu mayoritas warga Desa Muara Toyu, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, dan warga Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat," ucapnya.
Berdasarkan rekaman data Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara hingga Juni 2020 tercatat 931 kasus malaria telah ditangani pusat-pusat pelayanan kesehatan di daerah itu.
Angka tertinggi penanganan kasus malaria menurut Ponco Waluyo, berada di wilayah Puskesmas Sotek dan Petung, Kecamatan Penajam.
Kasus malaria tahun ini (2020) menurut dia, meningkat 300 kasus dibanding tahun sebelumnya, di mana pada Juni 2019 tercatat 631 kasus.
Sebagai upaya pencegahan penyakit malaria, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara bekerja sama dengan Global Fund membagikan sebanyak 15.000 kelambu insektisida antimalaria.
"Untuk kegiatan rutin bagi-bagi kelambu antimalaria kepada warga yang bermukim di daerah terindikasi endemis malaria diusulkan 4.000 lembar," ujar Ponco Waluyo.
"Sebenarnya pasien malaria bukan dari wilayah Penajam Paser Utara, tapi untuk antisipasi kami lakukan pembagian kelambu antimalaria kepada warga yang daerahnya terindikasi endemis malaria," tambahnya.
Pada tahun ini (2020), Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara akan membagikan kelambu insektisida antimalaria di wilayah-wilayah yang ditemukan kasus malaria.
Masyarakat yang akan dibagikan kelambu antimalaria tersebut kata Ponco Waluyo berada di Mentawir, Maridan, Bukit Subur dan Tengin Baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Pasien terjangkit malaria didominasi warga luar Penajam Paser Utara yang berdomisili di daerah perbatasan," ungkap Ponco Waluyo ketika ditemui di Penajam, Rabu.
"Penderita malaria itu mayoritas warga Desa Muara Toyu, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, dan warga Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat," ucapnya.
Berdasarkan rekaman data Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara hingga Juni 2020 tercatat 931 kasus malaria telah ditangani pusat-pusat pelayanan kesehatan di daerah itu.
Angka tertinggi penanganan kasus malaria menurut Ponco Waluyo, berada di wilayah Puskesmas Sotek dan Petung, Kecamatan Penajam.
Kasus malaria tahun ini (2020) menurut dia, meningkat 300 kasus dibanding tahun sebelumnya, di mana pada Juni 2019 tercatat 631 kasus.
Sebagai upaya pencegahan penyakit malaria, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara bekerja sama dengan Global Fund membagikan sebanyak 15.000 kelambu insektisida antimalaria.
"Untuk kegiatan rutin bagi-bagi kelambu antimalaria kepada warga yang bermukim di daerah terindikasi endemis malaria diusulkan 4.000 lembar," ujar Ponco Waluyo.
"Sebenarnya pasien malaria bukan dari wilayah Penajam Paser Utara, tapi untuk antisipasi kami lakukan pembagian kelambu antimalaria kepada warga yang daerahnya terindikasi endemis malaria," tambahnya.
Pada tahun ini (2020), Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara akan membagikan kelambu insektisida antimalaria di wilayah-wilayah yang ditemukan kasus malaria.
Masyarakat yang akan dibagikan kelambu antimalaria tersebut kata Ponco Waluyo berada di Mentawir, Maridan, Bukit Subur dan Tengin Baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020