Ekspor komoditas kayu lapis atau plywood dari Provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan di masa pandemi COVID-19, khususnya dengan tujuan Amerika Serikat.
Kepala Balai Karantina Pertanian Samarinda, Agus Suyono di Samarindan, Kamis mengatakan data ekspor Plywood yang difasilitasi pihaknya ke AS selama kuartal pertama 2020 sebanyak 596,56 meter kubik dengan nilai ekonomis Rp5,56 miliar.
Jumlah itu meningkat sebanyak 8 persen dibanding periode sama 2019 yang hanya sebanyak 550,48 ton senilai Rp.5,13 miliar.
Sementara untuk tujuan ekspor Cina, India, Philipina, Singapura dan Thailand pada periode masa pandemi atau Januari hingga April 2020 sebanyak 4.914,62 meter kubik atau setara dengan nilai ekonomi Rp49,89 milyar.
Menurut Agus Suyono Balai Karantina Pertanian Samarinda tetap memfasilitasi pengiriman barang keluar negeri di tengah pandemi COVID-19.
Baru- baru ini telah dilaksanakan pengiriman plywood asal Kalimantan Timur (Kaltim) sebanyak 77,952 meter kubik senilai Rp752,4 juta dengan tujuan Amerika Serikat.
"Dukungan pemerintah daerah dan kerjasama petani dan pelaku usaha yang sinergis, sehingga produk berkualitas dan pasar dapat terus berkelanjutan, " ujarnya.
Menurut dia dalam kondisi ekonomi yang melemah akibat wabah pandemi global, Plywood tetap rutin diekspor ke Amerika Serikat, karena permintaan negara tersebut akan produk olahan asal sub sektor kehutanan ini tidak pernah surut malah meningkat.
"Fasilitasi ekspor berupa jaminan keamanan dan kesehatan sesuai standar internasional ini merupakan persyaratan negara tujuan ekspor. Serangkaian tindakan karantina berupa perlakukan fumigasi guna memastikan kayu maupun produk olahan kayu tersebut sehat, aman dan diterima negara tujuan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, menjelaskan selain sebagai fasilitator pertanian di perdagangan internasional, pihaknya juga memfasilitasi ekspor produk dari sektor kehutanan dan perikanan.
"Selain kayu asal kehutanan, ada madu, juga rumput laut asal sektor perikanan juga kami fasilitasi," tuturnya.
Untuk itu, kelengkapan sarana, prasarana serta SDM yang menunjang telah disiapkan.
"Laborarorium uji yang terakreditasi dan SDM pejabat karantina pertanian dengan penguasaan teknis yang mumpuni menjadi ujung tombak layanan perkarantinaan," katanya.
Ali Jamil menambahkan pihaknya juga melakukan penguatan kesisteman lain yang disiapkan adalah digitalisasi layanan, penguatan fungsi pengawasan dan penindakan serta peningkatan kerjasama dalam sinkronisasi aturan dan protokol ekspor dengan negara tujuan baru.
"Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) yakni untuk melakukan pengawasan dan pengendalian keamanan dan mutu pangan juga pakan asal produk pertanian sekaligus mendorong peningkatan ekspornya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020