Aljazair mulai memproduksi alat uji cepat COVID-19, dengan durasi deteksi 15 menit, dan kapasitas produksi 200.000 unit setiap pekan, menurut pemerintah, Senin.


Laboratorium di Ibu Kota Algiers mengembangkan alat uji COVID-19 bersama perusahaan dari Kanada dan Yordania, kata menteri muda yang bertanggung jawab atas produksi farmasi Lotfi Benbahmed di stasiun TV pemerintah, tanpa menyebutkan nama perusahaannya.

Negara Afrika Utara tersebut mengalokasikan 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,49 triliun) untuk mendatangkan dari luar negeri peralatan medis dan produk farmasi untuk melawan virus corona. Pihaknya juga menerima sumbangan medis dari China selama beberapa hari terakhir.

Pemerintah menetapkan pembatasan jam malam nasional, memerintahkan penutupan sebagian besar usaha dan menunda transportasi umum guna memperlambat penyebaran virus corona.

Aljazair sejauh ini melaporkan 5.891 infeksi, dengan 507 kematian dan 2.841 pasien sembuh.

Sumber: Reuters

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020