Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Pertamina Unit Pemasaran (UPms) VI Regional Kalimantan siap melakukan penambahan pasokan bahan bakar, baik minyak maupun gas, menjelang Ramadhan hingga 30 persen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

General Manager Pertamina UPms VI Regional Kalimantan, Gigih Wahyu Hari Irianto, di Balikpapan, Kamis, mengatakan, Pertamina akan mengoptimalkan stok bahan bakar yang ada di depo.

"Kami juga tetap mengawasi ketat pengirimannya. Ini untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi sehingga mengganggu pasokan," kata Gigih Irianto.

Irianto juga menjelaskan peningkatan kebutuhan biasanya terjadi pada awal Ramadhan karena perubahan pola hidup sementara, dari semula aktif di siang hari jadi banyak aktif di malam hari.

Dari catatan Pertamina, konsumsi tertinggi untuk BBM Bersubsidi ketika menjelang Ramadan terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan Samarinda, Kalimantan Timur. Di kedua daerah tersebut, BBM, terutama minyak tanah masih banyak digunakan untuk memasak.

"Sehari-hari mereka sudah pakai gas, tapi kemudian ada masakan-masakan lain seperti membuat kue dan lain-lain dalam skala besar sehingga kompor minyak tanah kembali diaktifkan," kata Gigih Irianto.

Untuk itu, Pertamina UPms akan melakukan pemantauan intensif kebutuhan BBM daerah-daerah tersebut sehingga penyaluran BBM Bersubsidi bisa optimal.

Meski masih di atas normal di luar Ramadan, kebutuhan BBM akan menurun menjelang lebaran atau Idul Fitri. Kondisinya masih 10 persen lebih banyak dari masa-masa di luar Ramadan.

"Penurunan pemakaian tersebut karena jumlah penduduk kota seperti Balikpapan juga menurun karena mudik atau pulang kampung," katanya.

Selain itu, lanjutnya, awal musim kemarau yang terjadi mulai bulan ini dan beberapa bulan ke depan turut menjadi salah satu tantangan dalam pendistribusian BBM Bersubsidi.

Kecuali Balikpapan dan Tarakan, lokasi depo Pertamina di Kalimantan banyak yang berada di sekitar sungai sehingga terpengaruh oleh aktivitas pasang surut sungai. Tanker pengangkut BBM baru bisa masuk hingga jauh ke dalam sungai setelah air pasang.

"Banjarmasin dan Samarinda itu depo-nya di tepi sungai sehingga selalu menjadi tantangan buat kami," tambah Irianto.

Depo Pertamina di Banjarmasin terletak di Kuin di Sungai Barito, sementara di Samarinda ada di Sungai Mahakam.



Pencatatan Distribusi

Gigih Irianto juga menambahkan Pertamina sedang melakukan uji coba pengawasan distribusi dengan melakukan pencatatan pengisian kendaraan pada 131 SPBU yang ada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Uji coba pengawasan yang dievaluasi dalam 3 bulan tersebut juga akan dilakukan di Kalimantan Timur dan Barat sehingga bisa terdeteksi kendaraan yang melakukan pengisian pada SPBU.

Setidaknya ada sekitar 259 SPBU yang tersebar di seluruh Kalimantan yang mungkin akan dipasangi oleh alat pantau tersebut.

"Alatnya mencatat kendaraan apa yang mengisi, platnya nomer berapa, jamnya juga," kata Irianto.

Melalui data yang dikumpulkan alat tersebut maka pemerintah daerah bisa menjadikannya sebagai pertimbangan dalam memutuskan kebijakan mengenai distribusi BBM.  (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012