Pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (POPPROV) XVI tahun 2020 resmi ditunda pelaksanaan dari awalnya medio November 2020 menjadi 2021. Kebijakan penundaan tersebut seiring kebijakan pelarangan pelaksanaan kegiatan melibatkan orang banyak sebagai antisipasi penyebaran COVID-19.
Pengumuman penundaannya disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, H Muhammad Syirajudin saat memimpin rapat secara virtual bersama Dispora Kabupaten/Kota se Kaltim, Senin (4/5).
Menurutnya surat penundaan menjadi tahun 2021 akan segera disampaikan Bupati Berau kepada Gubernur Kaltim dalam waktu dekat.
Berdasarkan informasi Kadispora Berau, surat penundaan rencananya akan ditandatangani Bupati Berau, H Muharram, Senin ini. Setelah itu akan segera disampaikan kepada Gubernur melalui Kadispora Kaltim untuk ditindaklanjuti.
"Berau sudah menetapkan ditunda jadi 2021. Penundaan ini kata mereka sebagai bentuk kepedulian semua terhadap keselamatan atlet, pelatih, dan seluruh masyarakat pendukung kegiatan olahraga," sebutnya menguraikan.
Syirajudin mengaku akan segera menyiapkan jawaban persetujuan penundaan pelaksanaan kepada Bupati Berau, selanjutnya menyiapkan surat kepada TAPD Provinsi Kaltim untuk dapat menganggarkan bantuan pelaksanaan POPPROV ke Tahun Anggaran 2021 melalui mekanisme Bantuan Keuangan.
Kemudian selanjutnya menyiapkan surat kepada Bupati/Walikota se-Kaltim untuk menganggarkan kembali dana keikutsertaan daerahnya dalam Popprov 2021.
Pada rapat ini juga disepakati untuk mengubah kembali nomenklatur POPPROV ke nama sebelumnya POPDA, hal ini agar tidak terjadi kesalahan tekhnis dalam proses penganggaran dikarenakan kemiripan nama dengan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
Disamping itu, dalam rapat ini juga diputuskan bahwa seleksi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di tingkat Provinsi tidak dilakukan dengan pengumpulan peserta, tapi dengan mekanisme daring (online).
"Dispora Kabupaten/Kota diminta mengirimkan video Baris berbaris dan postur tubuh ke Dispora Kaltim sebagaimana petunjuk teknis yang disampaikan untuk dinilai oleh Tim Seleksi Provinsi yang terdiri dari Korem 091/Aji Surya Nata, Polresta Kota Samarinda, serta Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kaltim," jelas Kadispora Kaltim.
Sementara untuk seleksi lainnya, seperti wawasan, pengetahuan umum, wawancara dan psikologi akan dilakukan secara daring pada tanggal 22 hingga 24 Juni 2020.
Hal lain yang berbeda dalam pelaksanaan Paskibraka tahun ini adalah pelaksanaan diklat Paskib di Provinsi yang biasanya dilaksankan selama 25 hari dipersingkat waktunya hanya 20 hari.
Sebelum ditutup sejumlah kegiatan lain yang juga dibahas dalam rapat ini diantaranya pelatihan kewirausahaan yang melibatkan peserta Kabupaten/Kota untuk magang ke Yogyakarta dan Jawa Timur, Program Pertukaran pemuda Antar Negara, Ship for South East Asian Japanese Youth Program (SSEAYP), dan Kapal Pemuda Nusantara, semua ditiadakan pelaksanaannya.
Sementara kegiatan seperti Jambore Pemuda Daerah (JPD) menunggu kepastian dari kementerian pemuda dan Olahraga terkait pelaksanaan Jambore Pemuda Indonesia (JPI).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
Pengumuman penundaannya disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, H Muhammad Syirajudin saat memimpin rapat secara virtual bersama Dispora Kabupaten/Kota se Kaltim, Senin (4/5).
Menurutnya surat penundaan menjadi tahun 2021 akan segera disampaikan Bupati Berau kepada Gubernur Kaltim dalam waktu dekat.
Berdasarkan informasi Kadispora Berau, surat penundaan rencananya akan ditandatangani Bupati Berau, H Muharram, Senin ini. Setelah itu akan segera disampaikan kepada Gubernur melalui Kadispora Kaltim untuk ditindaklanjuti.
"Berau sudah menetapkan ditunda jadi 2021. Penundaan ini kata mereka sebagai bentuk kepedulian semua terhadap keselamatan atlet, pelatih, dan seluruh masyarakat pendukung kegiatan olahraga," sebutnya menguraikan.
Syirajudin mengaku akan segera menyiapkan jawaban persetujuan penundaan pelaksanaan kepada Bupati Berau, selanjutnya menyiapkan surat kepada TAPD Provinsi Kaltim untuk dapat menganggarkan bantuan pelaksanaan POPPROV ke Tahun Anggaran 2021 melalui mekanisme Bantuan Keuangan.
Kemudian selanjutnya menyiapkan surat kepada Bupati/Walikota se-Kaltim untuk menganggarkan kembali dana keikutsertaan daerahnya dalam Popprov 2021.
Pada rapat ini juga disepakati untuk mengubah kembali nomenklatur POPPROV ke nama sebelumnya POPDA, hal ini agar tidak terjadi kesalahan tekhnis dalam proses penganggaran dikarenakan kemiripan nama dengan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
Disamping itu, dalam rapat ini juga diputuskan bahwa seleksi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di tingkat Provinsi tidak dilakukan dengan pengumpulan peserta, tapi dengan mekanisme daring (online).
"Dispora Kabupaten/Kota diminta mengirimkan video Baris berbaris dan postur tubuh ke Dispora Kaltim sebagaimana petunjuk teknis yang disampaikan untuk dinilai oleh Tim Seleksi Provinsi yang terdiri dari Korem 091/Aji Surya Nata, Polresta Kota Samarinda, serta Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kaltim," jelas Kadispora Kaltim.
Sementara untuk seleksi lainnya, seperti wawasan, pengetahuan umum, wawancara dan psikologi akan dilakukan secara daring pada tanggal 22 hingga 24 Juni 2020.
Hal lain yang berbeda dalam pelaksanaan Paskibraka tahun ini adalah pelaksanaan diklat Paskib di Provinsi yang biasanya dilaksankan selama 25 hari dipersingkat waktunya hanya 20 hari.
Sebelum ditutup sejumlah kegiatan lain yang juga dibahas dalam rapat ini diantaranya pelatihan kewirausahaan yang melibatkan peserta Kabupaten/Kota untuk magang ke Yogyakarta dan Jawa Timur, Program Pertukaran pemuda Antar Negara, Ship for South East Asian Japanese Youth Program (SSEAYP), dan Kapal Pemuda Nusantara, semua ditiadakan pelaksanaannya.
Sementara kegiatan seperti Jambore Pemuda Daerah (JPD) menunggu kepastian dari kementerian pemuda dan Olahraga terkait pelaksanaan Jambore Pemuda Indonesia (JPI).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020