Pembangunan infrastruktur telekomunikasi oleh Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), sebuah daerah perbatasan dengan Malaysia bagian Timur, yang dilakukan sejak beberapa tahun lalu memiliki beberapa tujuan, di antaranya untuk mewujudkan e-government.
 

"Pemanfaatan teknologi informasi (TI) oleh pemerintah (e-government) di saat seperti ini merupakan kebutuhan, beruntung layanan TI yang kita rintis dulu, sekarang sudah menuai hasil," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Mahulu, Nasution Hibau Djaang di Ujoh Bilang, Senin.

E-government dapat diaplikasikan oleh legislatif, yudikatif, atau administrasi penggunaan teknologi informasi guna memberikan pelayanan publik di berbagai bidang, tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan informasi publik.

Melalui e-Government, lanjutnya, maka dapat memberikan informasi dan pelayanan bagi masyarakat di berbagai kebutuhan, seperti kebutuhan akan urusan usaha, kependudukan, informasi menangkal kabar bohong, dan hal-hal lain terkait dengan pemerintahan.

Perkembangan TI juga dapat memudahkan interaksi antara mayarakat dengan jajaran di Pemkab Mahulu, untuk memperbaiki kepekaan dan respon pemkab terhadap masyarakat, sekaligus untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Dalam usia Kabupaten Mahulu ke- 6 tahun ini, ia mengakui memang masih ada kekuarangan, namun jika dibanding dengan sebelumnya, tentu perkembangannya jelas kelihatan karena kini sudah ada beberapa operator telekomunikasi yang beroperasi, bahkan Indihome pun sudah lama masuk.

"Telekomunikasi kita mengalami kemajuan meski terkadang sinyal mengalami gangguan dan perangkat menara komunikasi utama belum merata, namun dengan dukungan sistem komunikasi 4G, kita sudah bisa mengirim dan menerima data dan gambar dalam waktu yang sama," tutur Hibau.

Ia menjelaskan, sejak tahun 2018 di Mahulu sudah terbangun lima repeater palapa ring fiber optik, yakni R-2 di Kampung Memahak Teboq, R-3 di Long Gelawang, R-4 di Mamahak Ilir, R-5 di Long Melaham, dan Terminal Station (TS) di Kampung Ujoh Bilang.

Jaringan kabel fiber optik itu melalui Paket Wilayah Tengah, yakni proyek yang dibangun melintasi 17 kabupaten/kota di Pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara dengan panjang 2.995 kilometer, termasuk di Kabupaten Mahulu yang dikerjakan oleh PT LTI yang saat ini jaringannya sudah dinikmati masyarakat.

"Sedangkan dua kecamatan yang langsung berbatasan dengan Malaysia, yakni Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari, saat ini baru dapat menikmati jaringan internet dengan memanfaatkan satelit, namun kami berupaya agar ke depan kabel fiber optik bisa sampai ke sana," ucap Hibau. 

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020