BPJAMSOSTEK menyebutkan dampak wabah COVID-19 bagi karyawan. Menurut Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Wilayah Kalimantan Panji Wibisana, sudah hampir 6.000 karyawan dirumahkan dan 924 terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).


“Demikian sementara laporan yang masuk ke kami,” kata Panji Wibisana, Minggu.

Perusahaan yang bergerak di sektor jasa seperti perhotelan, katering, transportasi, biro perjalanan, bahkan maskapai penerbangan, menjadi yang paling banyak terdampak. Pembatasan kegiatan masyarakat untuk mencegah penyebaran wabah menjadi sebab utama.

"Seperti kali ini. Biasanya peringatan May Day itu ada pertemuan yang ramai, tapi pada kesempatan ini cukup dirayakan secara sederhana kemarin,” kata Wibisana.

Hari Buruh Sedunia atau May Day dirayakan setiap tanggal 1 Mei, dan selalu ramai dengan orang banyak, bahkan demonstrasi mengingatkan atau menuntut berbagai hak buruh, termasuk di dalamnya kepesertaan kepada jaminan sosial.

Tahun ini, BPJAMSOSTEK Kalimantan merayakan May Day dengan membagikan 1.200 paket berisi bahan makanan pokok di untuk sebagian anggotanya di Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Banjarmasin untuk sekedar meringankan beban karyawan yang terdampak.

Paket-paket itu dibagikan pada Jumat 1 Mei di Balikpapan dan Senin 4 Mei di Samarinda, Bontang, dan Banjarmasin.

"Harapan kami ke depan bukan hanya bagi-bagi sembako ini saja. Kami juga ada vokasi, pelatihan untuk menambah keahlian tenaga kerja, misalnya sudah jadi mekanik terlatih, tapi tertarik juga jadi tukang las, itu ada pelatihannya,” kata Panji.

Namun pembatasan sebab COVID-19 ini membuat program itu belum bisa dijalankan.

Panji juga berharap serikat pekerja membantu menambah kesadaran bagi anggotanya betapa pentingnya terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK. Sejauh ini sudah terbukti BPJAMSOSTEK mampu mencegah pekerja kehilangan kesejahteraan meskipun sedang kehilangan pekerjaan atau tidak mampu bekerja maksimal.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Novi Abdi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020