Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur tengah mengumpulkan informasi dan masukkan dari mitra kerja agar pelaku usaha seperti UKM, UMKM yang terdampak pandemi COVID-19 segera mendapat bantuan.
 

"Saat ini gangguan ekonomi hampir terjadi disegala sektor, terutama yang berdampak langsung yaitu sektor UMKM yang mengandalkan pemasukan harian. Pendapatan mereka menurun signifikan, sehingga langkah strategis diperlukan," kata Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Veridiana Wang saat di hubungi. Minggu.

Dijelaskan Veri, bahwa perlu ada langkah strategis dan taktis dalam bentuk kebijakan untuk membantu sektor UMKM.

Berdasarkan data Disperindakop, data UMKM yang terdampak yaitu 10.000, pelaku usaha perdagangan 162.000, industri 60.000, industri pengolahan 12.000 dan jasa 20.000.

Selain itu disebutkan bahwa terdapat 13.255 UKM di Kalimantan Timur yang akan dilakukan tindakan pencegahan oleh Disperindagkop.

" Ada dua program yang akan dilaksanakan diantaranya memanfaatkan 500 pelaku UMKM untuk membuat masker sebanyak lima ratus ribu buah. Kedua, memberikan alat pelindung kesehatan kepada petugas lapangan berupa masker, handsatizer, disinfektan dan sejumlah alat lainnya," urai Veridiana.

Logo-DPRD Kaltim (Dok Antaranews Kaltim)

Namun demikian, Komisi II juga mendukung dan mengapresiasi langkah Disperindagkop Provinsi Kalimantan Timur yang akan melakukan beberapa kegiatan dalam membantu UMKM yang terdampak Covid-19.

Kegiatan tersebut seperti Bantuan Langsung Tunai untuk usaha mikro sebanyak 1.500 pelaku usaha, Bantuan Modal Kerja untuk 1000 orang, Paket sembako berjumlah 3.500 paket dan bantuan untuk pasar murah selama bulan Ramadhan kepada pelaku usaha dengan jumlah bantuan sekitar Rp. 1 juta dengan konsumen yang dilayani berjumlah 20.000 orang.

Selain itu Disperindakop Kaltim juga akan melakukan program penyesuaian dengan agenda pemerintah pusat.

Pihaknya juga meminta kepada Disperindagkop Kaltim untuk melakukan sidak ke berbagai pasar karena ada laporan dari masyarakat bahwa stok bahan pangan terjadi kelangkaan.

" Kami perlu melakukan sinkronisasi data masyarakat yang akan diberikan bantuan sembako bersama Dinas Sosial Kalimantan Timur, agar tidak muncul data ganda sehingga pendistribusian tepat sasaran," jelasnya.

 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020