Tim Gerak Cepat (TGC) Pencegahan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Kabupaten Mahakam Ulu, Kaltim, telah menyiapkan puluhan ruang isolasi khusus sebagai antisipasi jika ada warga yang ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
 

"Sejauh ini di Kabupaten Mahulu baru ada orang dalam pengawasan (ODP), tidak ada yang PDP dan tidak ada yang positif COVID-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Mahulu drg Agustinus Teguh Santoso di Ujoh Bilang, Senin.

Teguh yang juga Ketua TGC Mahulu ini melanjutkan bahwa ruang isolasi yang disiapkan pihaknya tidak hanya berada di rumah sakit, namun juga tersebar di seluruh Puskesmas pada lima kecamatan mulai hilir hingga hulu dalam pemukiman di sepanjang bantaran Sungai Mahakam tersebut.

Ia menjelaskan semua Puskesmas sudah mendapat intruksikan darinya untuk menyiapkan ruang isolasi, sebagai persiapan jika ada PDP di kawasan masing-masing, yakni dengan memanfaatkan sarana yang ada.

Sarana yang ada itu, menurutnya bisa berupa bangunan apa saja sesuai dengan potensi yang bisa digunakan sebagai tempat isolasi, seperti rumah dinas yang sudah selesai dibangun tapi belum ditempati, ruang yang memang belum digunakan, dan lainnya namun ruang tersebut diupayakan lokasinya tersendiri atau terpisah dari ruang perawatan umum.

Menurutnya, di Rumah Sakit Gerbang Sehat Mahulu (GSM) yang ada di ibu kota kabupaten (Ujoh Bilang), ruang isolasi yang disiapkan dengan memanfaatkan empat rumah dinas baru yang belum difungsikan sebagai tempat tinggal, sehingga empat rumah itu siap menjadi Rumah Isolasi Pasien.

"Dalam empat rumah dinas baru yang belum digunakan ini totalnya memiliki 20 kamar untuk rumah isolasi. Selain itu, kami juga menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) di Sebenak, Ujoh Bilang, sebagai tempat isolasi tambahan jika terjadi kekurangan ruang di RS GSM," tutur Teguh.

Persiapan ruang isolasi tersebut, lanjutnya lagi, merupakan langkah antisipasi saja, yakni jika terjadinya perubahan status dari ODP menjadi PDP, meski pihaknya tidak ingin hal itu terjadi. Namun langkah antisipasi tetap harus ada.

Di kabupaten yang berbatasan dengan negeri jiran, Malaysia itu, tidak ada PDP maupun yang positif severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), namun ada 77 ODP. Dari jumlah itu, terdapat 46 orang yang sudah selesai masa pemantauan, sehingga sisa 31 orang masih proses pemantauan. 

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020