Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim memberikan contoh sekaligus mengkampanyekan gerakan Bersama Jaga Keluarga Kita (Berjarak) dari ancaman pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

"Semua pihak harus memberikan perlindungan terhadap perempuan, anak, dan keluarga masing-masing dari ancaman penyebaran COVID-19 melalui gerakan Berjarak," ujar Kepala DKP3A Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Halda Arsyad di Samarinda, Sabtu.

Pihaknya mendukung gerakan Berjarak, dalam hal ini para relawan Berjarak bersinergi dengan beberapa tim yang telah lebih dulu ada, seperti para kader dan relawan di desa-desa, pekerja sosial mandiri, Tenaga Kerja Sosial Kemasyarakatan (TKSK), Petugas Lapangan Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB) dan lainnya.

Relawan gerakan Berjarak lainnya adalah aktivis Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat (PATBM) di kabupaten sampai desa, kader Forum Partisipasi Publik untuk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PUSPA) baik dari organisasi masyarakat sipil, keagamaan, dunia usaha, media, dan akademisi.

Kemudian kader dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), tim UPTD PPA, dan mitra pembangunan seperti Unicef, Plan International, Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka), dan lainnya.

Ia juga mengatakan bahwa dua hari lalu pihaknya mengikuti Rakor Gerakan Berjarak melalui Video Conference yang diikuti 34 provinsi di Indonesia. Rakor ini digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).

Dalam rakor itu, Sekretaris Kemen PPPA Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan gerakan Berjarak bertujuan untuk memastikan perempuan dan anak aman bersama keluarga dalam menghadapi bahaya paparan COVID-19 di rumah dan lingkungannya.

Perempuan dan anak, lanjutnya, merupakan kelompok yang rentan terhadap dampak paparan COVID-19 baik dampak dari aspek kesehatan, sosial, maupun dari aspek ekonomi.

Dalam rakor itu Halda juga melaporkan ke Kemen PPPA bahwa Pemprov Kaltim telah lama membentuk gugus tugas penanganan COVID-19 yang melibatkan seluruh unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, BUMD, dan pihak lain terkait.

"DKP3A Kaltim juga telah melakukan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat, khususnya perempuan dan anak, bahkan telah menyerahkan bantuan untuk antisipasi penyebaran pandemi. Kaltim juga telah melakukan realokasi anggaran 30 persen untuk penanganan COVID-19," ucap Halda.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020