Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abdul Gafur Mas'ud meminta petugas mengawasi pintu masuk untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19 melalui pelabuhan yang ada di daerah itu.

"Beberapa peluang virus corona masuk ke suatu daerah melalui lalu lintas darat, bandara dan pelabuhan," ujar Abdul Gafur Mas'ud saat memimpin rapat koordinasi pencegahan dan penanganan COVID-19 di Penajam, Jumat.

Koordinasi tetap dilakukan, meski belum ditemukan warga Kabupaten Penajam Paser Utara  terindikasi virus Corona, karena saat ini sudah ditetapkan pedoman kesiapsiagaan penanggulangan Virus COVID-19 dari Kementerian Kesehatan.

Kewaspadaan akan virus tersebut, kata Abdul Gafur Mas'ud, sangat penting karena bisa saja mewabah di Kabupaten Penajam Paser Utara, sehingga pengawasan pintu masuk ke daerah  itu harus diperketat.

Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki sejumlah pelabuhan yang dapat menjadi pintu masuk penyebaran virus COVID-19.

Selain Pelabuhan Penyeberangan Kapal Feri, klotok (kapak kayu) dan speedboat, di Kabupaten Penajam Paser Utara juga ada Pelabuhan Buluminung, Pantai Lango, Riko serta Maridan dan pelabuhan lainnya.

"Pelabuhan sebagai lalu lintas orang maupun barang itu bisa menjadi peluang virus corona masuk wilayah Penajam Paser Utara, Kami minta Dinas Perhubungan bersama instansi terkait melakukan pengawasan," ucap Abdul Gafur Mas'ud
.
"Semua pelabuhan yang menjadi titik keluar masuk ke wilayah Penajam Paser Utara harus selalu diawasi agar penyebaran virus corona dapat dicegah," katanya.

Bupati berharap ada bantuan langsung dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk pencegahan wabah corona tersebut, salah satunya untuk melakukan pengawasan di pelabuhan-pelabuhan yang ada di wilayah Penajam Paser Utara.

Kabupaten Penajam Paser Utara, kata Abdul Gafur Mas'ud, merupakan wilayah perlintasan di Kalimantan Timur, jika harus ditutup maka dipastikan juga akan mengganggu perekonomian dan aktivitas masyarakat Kalimantan Timur.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020