Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar Rapat Persiapan Awal Penyelenggaraan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional ke-22 Tahun 2020. 


“Rapat persiapan kali ini bertujuan untuk menginformasikan kepada seluruh peserta yang hadir terkait rencana penyelenggaraan Gelar TTG Nasional ke-22 dan sekaligus juga menyampaikan mekanisme dan sistem penilaian/seleksi lomba inovasi TTG tingkat nasional, lomba posyantek berprestasi tingkat nasional, dan lomba TTG Unggulan tingkat nasional serta penilaian stand pameran TTG terbaik,” sebut Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes PDTT, Taufik Madjid saat membuka rapat, di Jakarta, Rabu (11/3) kemarin.

Sebagaimana diketahui bersama, penyelenggaraan Gelar TTG Nasional ke-22 tahun 2020 ini merupakan yang kelima kalinya diselenggarakan oleh Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi yang sebelumnya Gelar TTG Nasional diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri. 

Kegiatan Gelar TTG dinilai sangat strategis dan penting dalam rangka mempromosikan dan memasyarakatkan jenis-jenis inovasi teknologi tepat guna dari seluruh penjuru tanah air untuk diterapkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya para pelaku usaha kecil dan mikro (home industry) yang ada di desa dalam upaya mengelola sumberdaya lokal untuk menjadi produk turunan yang dapat memberikan nilai tambah. 

Perlu diketahui, program unggulan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi adalah produk unggulan kawasan perdesaan, Badan Usaha Milik Desa, Embung Desa dan Saran Olah Raga Desa.  

Direktorat PSDA&TTG juga mempunyai program unggulan yaitu Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), PAMSIMAS, Perhutanan Sosial dan Gelar TTG Nasional.  Kegiatan Gelar TTG ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong terciptanya produk unggulan perdesaan melalui penerapan TTG dalam Pemanfaatan SDA Desa.    

Menurutnya, TTG merupakan salah satu cara atau pendekatan yang ampuh dalam rangka mendorong  terwujudnya kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa. 

Sesungguhnya inovasi akar rumput (grassroot inovation) di Indonesia sudah banyak diciptakan oleh masyarakat, namun belum sepenuhnya hasil temuan tersebut dimanfaatkan dan dikembangkan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang ada di desa/kelurahan. 

Oleh karenanya Pemerintah dan Pemerintah Daerah dituntut agar melakukan pembinaan dan fasilitasi secara terus menerus kepada para penemu TTG agar lebih kreatif dan inovatif. 

Salah satu bentuk pembinaan dan fasilitasi yang telah dilakukan selama ini, adalah memfasilitasi pembentukan dan pengembangan kelembagaan masyarakat, yaitu POSYANTEKDES (Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna desa) dan POSYANTEK ANTAR DESA yang berfungsi memberikan pelayanan teknis dan promosi serta menjembatani masyarakat pengguna TTG dengan sumber TTG. 

Selain itu juga Pemerintah telah berupaya memfasilitasi inovasi akar rumput (grassroot inovation) sampai ke jenjang yang lebih tinggi melalui lomba inovasi TTG secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi sampai tingkat nasional. 

Sebagai informasi untuk lomba inovasi TTG tingkat nasional dan lomba posyantek berprestasi tingkat nasional yang pemenangnya nanti akan diumumkan pada saat pembukaan Gelar TTG Nasional ke21 di Provinsi Bengkulu, prosesnya akan dilakukan secara berjenjang mulai dari kabupaten/kota, provinsi sampai dengan seleksi tingkat nasional yang direncanakan sekitar bulan Juli 2019. 

“Saya berharap peran pemerintah daerah agar mendorong para kreator, inventor dan inovator untuk menciptakan teknologi ramah lingkungan yang dibutuhkan oleh masyarakat desa dalam upaya mengelola potensi sumber daya alam yang ada disetiap wilayah,” harapnya.  

Rapat Persiapan Awal Penyelenggaraan TTG Nasional ke-22 Tahun 2020 sendiri dihadiri DPMD atau instansi yang mebidangi pembinaan TTG se Indonesia. Dari Kaltim dihadiri Kabid Usaha Ekonomi Masyarakat, SDA, dan Teknologi Tepat Guna (TTG) DPMPD Kaltim, Elvis didampingi Kasi Pendayagunaan Sda dan TTG, Endang Efendi.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020