Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Bupati Nunukan, Drs Basri, mengatakan, masyarakat wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, akan menikmati aliran listrik pada 2012.

"Saya yakin pada 2012, masyarakat Kabupaten Nunukan secara umum tidak akan menggunakan genset, mengingat pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTB) sedang dibangun di Sebaung, Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, dengan kapasitas 2X10 megawatt (MW)," kata Bupati Drs Basri di Nunukan, Senin (21/5).

PLTB ini, katanya, disalurkan ke Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik yang berbatsan dengan Malaysia melalui kabel bawah air. Pada Oktober 2012, mesin PLTB tersebut akan berada di Sebaung.

"Pada Oktober 2012, mesin pembangkit listrik yang menggunakan briket batu bara sudah tiba di Sebaung," katanya usai peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Tugu Monumen Dwikora Kabupaten Nunukan.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, Perusahaan Listrik Negara (PLN) bekerja sama dengan Pemkab Nunukan menyediakan penerangan dari tenaga surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), kata Kepala Area PT PLN (persero) Wilayah Berau, Francis Alzhauhari, pada pertemuan dengan warga Kampung Lordes Dusun Perjoko Desa Sei LImau Kecamatan Sebatik Tengah, Nunukan, Senin.

Setelah memungkinkan, tambahnya, PLN akan membangun jaringan dengan kekuatan 220 volt kepada seluruh warga yang bertempat tinggal di wilayah perbatasan ini.

Dengan harapan, agar wilayah perbatasan dapat menikmati penerangan karena masalah listrik sudah menjadi kebutuhan primer bagi warga.

"KIta harapkan wilayah perbatasan segera "terang benderang". Agar bisa bersaing dengan negara tetangga Malaysia yang letaknya tak jauh dari kampung Lordes ini," ujar Francis. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012